Sekolah Adil Gender: Upaya Mengatasi Kekerasan dan Bullying di Kalangan Pelajar
Ketua PP IPM Riandy Prawita Putra.

Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) menyelenggarakan Opening Ceremony Sekolah Adil Gender yang berkolaborasi dengan Advokasi Asik Camp dan Sekolah Adil Gender. Kegiatan ini dilaksanakan di Auditorium KH Ahmad Dahlan, Universitas Muhammadiyah Bandung, Jalan Soekarno-Hatta Nomor 752, pada Kamis (04/07/2024).

Acara ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, seperti Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dadang Kahmad, Staf Khusus Kementerian PPPA Ulfah Mawardi, Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah Riandy Prawita Putra, dan Wakil Ketua PW Muhammadiyah Jawa Barat Dadang Syaripudin. Peserta kegiatan ini datang dari 19 wilayah dan terdiri dari 14 daerah.

Setelah acara pembukaan, kegiatan akan dilanjutkan di Garut pada dua lokasi, yaitu Pesantren Welas Asih dan gedung BKKBN Garut. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran mengenai tindakan kekerasan dan bullying yang sering terjadi di kalangan pelajar.

Ketua PP IPM Riandy Prawita Putra menyatakan, “Kami dari Ikatan Pelajar Muhammadiyah sangat memperhatikan kesehatan mental pelajar dan berupaya menangani kasus-kasus bullying yang terjadi. Harapan kami, kegiatan ini dapat dikenang dan bermanfaat di kemudian hari.”

Dadang Kahmad dalam sambutannya mengatakan, “Kegiatan ini adalah langkah nyata untuk mengembangkan soft skill dan akhlak pelajar. Semoga upaya ini dapat terus berlanjut dan membawa perubahan positif.”

Ulfah Mawardi juga memberikan pandangannya, “Pendidikan tentang kesetaraan gender sangat penting untuk menciptakan generasi yang lebih baik. Saya berharap kegiatan ini dapat memberikan pemahaman yang mendalam dan membantu mengurangi tindakan kekerasan di sekolah.”

Ia pun  mempersilakan IPM untuk bisa selalu bekerja sama dengan Kementerian PPPA sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo terutama di bidang pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan, penguatan pengasuhan dalam keluarga, penurunan kekerasan terhadap perempuan dan anak, penurunan perkawinan anak, dan penurunan pekerja anak.

Dadang Syaripudin menambahkan, “Keterlibatan semua pihak dalam mengatasi masalah bullying sangatlah penting. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat terjalin kerja sama yang baik antara pelajar, guru, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang lebih kondusif.”

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat muncul kesadaran yang lebih besar tentang pentingnya menghentikan tindakan kekerasan dan bullying di kalangan pelajar serta membentuk generasi yang lebih adil dan beradab. (*/tim)

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini