UM Surabaya

Hal ini ditegaskan Allah sebagaimana firman-Nya :

كَا لَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ كَا نُوْۤا اَشَدَّ مِنْكُمْ قُوَّةً وَّاَكْثَرَ اَمْوَا لًا وَّاَوْلَا دًا ۗ فَا سْتَمْتَعُوْا بِخَلَا قِهِمْ فَا سْتَمْتَعْتُمْ بِخَلَا قِكُمْ كَمَا اسْتَمْتَعَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ بِخَلَا قِهِمْ وَخُضْتُمْ كَا لَّذِيْ خَا ضُوْا ۗ اُولٰٓئِكَ حَبِطَتْ اَعْمَا لُهُمْ فِى الدُّنْيَا وَا لْاٰ خِرَةِ ۚ وَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْخٰسِرُوْنَ

“(keadaan kamu kaum munafik dan musyrikin) seperti orang-orang sebelum kamu, mereka lebih kuat daripada kamu, dan lebih banyak harta dan anak-anaknya. Maka mereka telah menikmati bagiannya, dan kamu telah menikmati bagianmu sebagaimana orang-orang yang sebelummu menikmati bagiannya, dan kamu mempercakapkan (hal-hal yang batil) sebagaimana mereka mempercakapkannya. Mereka itu sia-sia amalnya di dunia dan di akhirat. Mereka itulah orang-orang yang rugi.” (QS. At-Taubah : 69)

Mengingat akhirat merupakan kunci kesuksesan di dunia dan akhirat. Dalam ritual haji, hamba-Allah fokus pada mengingat dan mengagungkan Allah.

Mereka tak henti-hentinya beribadah untuk kesiapan hidup mereka sesudah mati. Semua ritual haji berfokus untuk mentauhidkan Allah dan menghambakan diri pada-Nya. Disinilah kunci kesuksesan di dunia dan akhirat.

Berbeda dengan orang kafir, fokus hidupnya dunia dan tak terbersit mengagungkan terhadap Zat yang memberi kehidupan dan kesuksesannya. (*)

Madinah, 6 Juli 2024

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini