Umat Islam pernah menjadi aktor utama dalam ilmu pengetahuan. Di masa kejayaannya, masa-masa kejayaan peradaban Islam berada pada awal periode klasik pada tahun 650 hingga 1.200 Masehi. Namun kemudian, umat Islam mengalami kemunduran. Penjajahan oleh bangsa Barat mempercepat kemunduran ini.
Berkembangnya tahayul dan khurafat mengiringi umat Islam yang semakin jauh dari tradisi ilmu pengetahuan.
Hal ini terjadi pada umat Islam di Indonesia pada masa penjajahan. Di saat kegelapan terhadap ilmu pengetahuan, Ahmad Dahlan menjadi pencerah.
Muhammadiyah memelopori pendirian sekolah, dan juga panti asuhan serta rumah sakit.
Kini ribuan amal usaha Muhammadiyah di bidang pendidikan berdiri, mulai dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi.
Hal ini disampaikan Dr. Fajar Junaedi, dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dalam pengajian Ahad Pagi di Masjid Amar Ma’ruf, desa Teguhan Jiwan Madiun, Ahad (7/7/2024).
“Sekolah Muhammadiyah, termasuk ‘Aisyiyah telah menjadi sarana pendidikan sekaligus dakwah yang efektif. Untuk itu, pengembangan pendidikan secara kuantitas dan kualitas perlu digalakkan,” ujar Fajar.
Sekretaris Lembaga Pengembangan Olahraga Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini berharap agar Pimpinan Cabang Muhammadiyah Jiwan Kabupaten Madiun bisa mengembangkan amal usaha pendidikan yang ada agar terus tumbuh dan bertambah.
Muhammadiyah di Jiwan, melalui ‘Aisyiyah, memiliki satu Taman Kanak-kanak ‘Aisyiyah Bustanul Athfal (TK ABA). TK ABA ini telah menjadi pilihan warga Teguhan dan sekitarnya untuk pendidikan berkualitas.
Pengajian Ahad pagi yang rutin digelar oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Jiwan ini dihadiri tidak kurang dari seratus jamaah.
Selain warga Muhammadiyah, masyarakat umum juga antusias mengikuti pengajian Ahad Pagi di masjid Amar Ma’ruf. (*/tim)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News
