Perjuangan Seorang Ayah Menjaga Keseimbangan Karier dan Keluarga
foto: linkedin
UM Surabaya

*) Oleh: Ubaidillah Ichsan, S.Pd,
Korps Mubaligh Muhammadiyah (KMM) PDM Jombang

“No matter how difficult the situation, a father is a figure who will always try to say “he’s there” when his child needs something”

(Sesulit apa pun kondisi, ayah adalah sosok yang akan selalu berusaha mengatakan “ada” saat anaknya membutuhkan sesuatu)

Seorang ayah memiliki tanggung jawab besar dalam mencukupi kebutuhan keluarganya.

Mereka harus bekerja dengan giat untuk memberikan nafkah dan memenuhi kebutuhan keluarga, namun tidak boleh melupakan tanggung jawab sebagai kepala keluarga yang juga harus menjaga keharmonisan keluarga.

Sebagaimana dalam firman-Nya:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allâh terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”(QS. At-tahrîm/66:6)

Dalam ayat tersebut, Allah menyuruh kita untuk menjaga keluarga agar terhindar dari api neraka.

Hal ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga keharmonisan keluarga. Oleh karena itu, seorang ayah perlu menjaga keseimbangan antara karier dan keluarga.

Menjaga keseimbangan antara karier dan keluarga bukanlah hal yang mudah, namun bukanlah hal yang tidak mungkin. Ada beberapa tips yang bisa diikuti oleh seorang ayah, seperti berikut:

1. Tetap berkomunikasi dengan keluarga. Buka komunikasi yang baik dengan pasangan dan anak-anak mulai dari kecil hingga besar sehingga dapat mengatasi masalah bersama-sama.

2. Buatlah waktu khusus untuk keluarga. Waktu yang berkualitas bisa mempererat hubungan antara ayah dan keluarga.

3. Prioritaskan waktu. Jangan lupa untuk menjadikan keluarga sebagai prioritas utama.

4. Belajar untuk delegasi. Seorang ayah tak perlu harus menyelesaikan segala urusan keluarga sendiri, belajarlah untuk mendistribusikan tugas kepada anggota keluarga hingga tercipta keseimbangan kerja dan keluarga.

Dalam menjaga keseimbangan karier dan keluarga, seorang ayah dapat berusaha menjadi panutan bagi keluarga. Dengan begitu hubungan keluarga pun semakin erat dan terjaga, dan tentu saja selalu berada dalam lindungan Allah.

Semoga bermanfaat. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini