Bencana dan Nikmat
foto: shutterstock
UM Surabaya

*) Oleh: Masro’in Assafani, MA,
Wakil Ketua PDM Lamongan

Segala sesuatu semuanya ciptaan Allah, semua yang terjadi tidak luput dari Kuasa-Nya.

Semua yang terjadi dalam wilayah qadar-Nya. Dia yang mendatangkan dan mencegah sesuatu atas kehendaknya.

Dan jika Allah menimpakan suatu bencana kepadamu, tidak ada yang dapat menghilangkannya selain Dia. Ini merupakan Kekuasaan hanya di tangan-Nya.

Dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, tiada seorang pun yang mampu mencegahnya, maka Dialah Yang Maha Kuasa atas segalanya.

Allah SWT berfirman:

وَاِنْ يَّمْسَسْكَ اللّٰهُ بِضُرٍّ فَلَا كَاشِفَ لَهٗۤ اِلَّا هُوَ ۗ وَاِنْ يَّمْسَسْكَ بِخَيْرٍ فَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

“Dan jika Allah menimpakan suatu bencana kepadamu, tidak ada yang dapat menghilangkannya selain Dia. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, maka Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al-An’am 6: Ayat 17)

Kandungan Ayat

1. Hanya Allah Yang Kuasa: “Dan jika Allah menimpakan suatu bencana kepadamu, tidak ada yang dapat menghilangkannya selain Dia.”

2. Allah Maha Kuasa: “Dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, maka Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

Tafsir

Tanwirul al-Miqbas min Ibni Abbas memberikan pengertian; بضر yaitu kefakiran, بخير yaitu nikmat kekayaan.

Maka segalanya atas kuasa Allah SWT.

Assa’di dalam Taisirulkarimirrahman fi tafsir kalaamilmanan:

وإن يمسسك الله بضر ؛ من فقر أومرض أوعسر

“Dan Allah menimpakan bencana; dari kefakiran atau sakit atau kesulitan, dan juga kebaikan, kemanfaatan semua itu dalam kekuasaan Allah.”

Al Qosimi dalam Mahasinutta’wil senada pula:

وإن يمسسك الله بضر؛ كفقر ومرض ونحو هما

“Bila Allah menimpakan bencana; sebagaimana kefakiran dan sakit, dan semisalnya.”

وإن يمسسك بخير؛ من عافية ورخاء ونحوهما

“Bila Allah menimpakan kebaikan; dari kesehatan dan kebahagiaan dan semisalnya.”

Jadi bila diuji kejelekan dan kebaikan hanya Allah Yang Maha Kuasa atas semuanya.

Ibrah atau pelajaran yang bisa diambil;

Ayat ini mengandung kekuatan besar pada diri manusia, yang memiliki jiwa sandaran diri yang kokoh, bahwa yang terjadi semuanya hak Allah semata.

Catatan

Ayat ini juga mengingatkan bacaan kita setelah salat:

اللهم لامانع لما اعطيت ولا معطي لما منعت ولاينفع زالجد منك الجد

“Ya Allah, tidak ada satu pun yang menghalangi apa saja yang Engkau berikan, dan tidak ada satu pun yang dapat memberi apa saja yang Engkau Halangi. Dan kekayaan itu tidak berguna bagi pemiliknya (untuk menyelamatkan diri) dari (siksaan) Mu. (HR. Ahmad)

Semoga Allah mengampuni, memberkahi dan merahmati kita. Aamiin. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini