Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Semua nafsu harus dipenuhi secara seimbang dan serasi tidak boleh memanjakan salah satu nafsu, mengabaikan nafsu yang lain. Bahkan nafsu Muthmainnah atau insting religios juga tidak boleh terlalu dilebihkan dengan meninggalkan nafsu yang lainnya.
Rasulullah saw pada suatu waktu melarang para sahabat mengistimewakan instink religios atau nafsu Muthmainnah ini, tercatat dalam hadis berikut:
أَنَّ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ جَاءَ ثَلَاثَةُ رَهْطٍ إِلَى بُيُوتِ أَزْوَاجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْأَلُونَ عَنْ عِبَادَةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا أُخْبِرُوا كَأَنَّهُمْ تَقَالُّوهَا فَقَالُوا وَأَيْنَ نَحْنُ مِنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ قَالَ أَحَدُهُمْ أَمَّا أَنَا فَإِنِّي أُصَلِّي اللَّيْلَ أَبَدًا وَقَالَ آخَرُ أَنَا أَصُومُ الدَّهْرَ وَلَا أُفْطِرُ وَقَالَ آخَرُ أَنَا أَعْتَزِلُ النِّسَاءَ فَلَا أَتَزَوَّجُ أَبَدًا فَجَاءَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَيْهِمْ فَقَالَ أَنْتُمْ الَّذِينَ قُلْتُمْ كَذَا وَكَذَا أَمَا وَاللَّهِ إِنِّي لَأَخْشَاكُمْ لِلَّهِ وَأَتْقَاكُمْ لَهُ لَكِنِّي أَصُومُ وَأُفْطِرُ وَأُصَلِّي وَأَرْقُدُ وَأَتَزَوَّجُ النِّسَاءَ فَمَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِي فَلَيْسَ مِنِّي
“Bahwa Anas bin Malik mengatakan: “Ada tiga orang menghadap kepada isteri-isteri Nabi Saw.menanyakan bagaimana ibadah Nabi Saw. Setelah diberitahu maka mereka sangat menyesal hati, lalu mereka mengatakan bagaimana kami-kami ini dibanding dengan ibadah Nabi Saw yang sudah diampuni dosanya yang sudah lewat dan yang akan datang. Maka yang satu berkata: “Aku akan shalat malam terus menerus selama-amanya” Yang satu berkata: “Aku akan berpuasa tahunan tidak akan lowong puasa.” Yang satu lagi berkata: “Aku akan menjauhi wanita maka aku tidak akan kawin selama-lamanya”. Kemudian Rasulullah Saw datang kepada mereka lalu bertanya: “Apakah kalian ini yang telah berkata macam-macam itu!!! Demi Allah aku ini adalah orang yang paling takut kepada Allah diantara kalian dan akulah orang paling takwa kepada Allah di antara kalian. Tetapi aku ini berpuasa namun juga tidak terus berpuasa dan akupun salat tetapi aku juga tidur, akupun juga mengawini wanita. Oleh karena itu barang siapa tidak suka kepada sunnahku maka dia bukan umatku.” (HR. Bukhari no. 4675 dan Muslim no.2487).
Sebuah hadis Ibnu ‘Umar yang cukup terkenal dicatat oleh Ibnul ‘Arabi dalam kitab Ahkamul Quran (6h263) menyerukan kepada kita semua untuk bekerja keras mengejar kekayaan dunia sebesar-besarnya dan dalam detik-detik itu juga sekaligus mencari pahala akhirat semaksimal mungkin seolah-olah malaikatul maut cepat segera datang mencabut nyawa yaitu sebagai berikut:
قَالَ ابْنُ عُمَرَ: اُحْرُثْ لِدُنْيَاك كَأَنَّك تَعِيشُ أَبَدًا، وَاعْمَلْ لِآخِرَتِك كَأَنَّك تَمُوتُ غَدًا
Ibnu ‘Umar mengatakan: “Tanamlah(modal) untuk mencari keduniaan kalian seakan-akan kalian akan hidup selama-lamanya dan beramallah kalian seolah-olah akan mati besuk pagi. (HR Al-Qurthubi 13h314 dan Ibnul ‘Arabi 6h263).
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Semoga Allah memberikan pertolongan kepada kita untuk dapat menyelaraskan empat insting kita agar kehidupan kita di dunia dan akhirat nanti bahagia. Amin.
أَقُولُ قَوْلِى هَذَا وَأَسْتَغْفِرُاللَّهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ فَيَافَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَانَجَاةَ التَّائِبِيْنَ.
*) Naskah khotbah Jumat ini dimuat di majalah MATAN pada Juli 2024
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News