Misteri Lautan Lepas yang Menakjubkan
foto: freepik
UM Surabaya

*) Oleh: Masro’in Assafni, MA
Wakil Ketua PDM Lamongan

Lautan merupakan bagian ciptaam Allah yang menakjubkan, Al-Qur’an menyebut lautan dengan bahasa Al Biharu (البحار).

Bila kita berada di tepi pantai, maka pandangan mata akan menerawang jauh dari daratan menuju luas dan birunya lautan lepas.

Alangkah luasnya kekuasaan Allah dengan samudera yang seakan tak bertepi. Kemudian merenung dengan dalam kembali, maka jiwa kita akan bergidik dengan keindahan samudera lepas.

Bisa dibayang apabila kita mengingat wahyu yang diturunkan kepada Rasul tercintanya, Allah SWT berfirman;

وَاِذَا الْبِحَارُ سُجِّرَتْ

“dan apabila lautan dipanaskan.” (QS. At-Takwir 81: Ayat 6)

Kandungan Ayat

Kandungan ayat ini singkat, yaitu; “dan apabila lautan dipanaskan.”

Namun mengandung misteri tiada habis. Itulah lautan.

Ibrah atau pelajaran yang dapat di ambil:

– Di pantai kelapa sambil minum kelapa muda dengan teman-teman guru, dan anak-anak SMP M 17 Laren dengan asyiknya bermain di pantai.

Penulis menerawang jauh memandang lautan lepas kian tak bertepi, lalu mengingat ayat ini.

وَاِذَا الْبِحَارُ سُجِّرَت

– Masya Allah, dalam benak dan pikiran melingkar-lingkar Kuasa Allah Yang Tiada batas. Lautan luas dan dalam begitu indah dengan sinar mentari yang begitu terang benderang, bukti kauniyah Ilahi.

– Anak-anak bermain ditepi pantai sambil gurau dengan teman-temannya dan sesekali dihantam ombak, sangat menyenangkan dan menceriakan.

Di balik keindahan samudra.

Kita mengingat bahwa suatu saat air lautan ini akan dipanaskan, maka sebagaimana kita melihat air dalam panci di atas kompor yang dipanaskan, air tersebut akan mendidih.

Maka air laut yang begitu luas ini bila dipaskan oleh Allah akan menggelegak, akan memancar ke angkasa dengan hebatnya, hingga terjadi tsunami. Namun di balik itu semua, laut menyimpan kekayaan yang tiada habisnya.

Di sinilah hambanya yang dalam hati dipenuhi jiwa Ketuhanan, maka akan semakin tumbuh kokoh dalam bertauhid dan takut azab bila mendurhakai-Nya serta mensyukuri nikmat bagi yang menaati-Nya.

Wahai lautan, engkau pernah bermalam bersama Yunus yang menginap di garba ikan besar, yang akhirnya dengan kuasa Allah, engkau mengirim ketepi dan ikanpun mengeluarkan Yunus mendarat di pantai indah, lalu membangun kembali dakwah kenabiannya.

Wahyu Allah SWT :

وَ ذَا النُّوْنِ اِذْ ذَّهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ اَنْ لَّنْ نَّـقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادٰى فِى الظُّلُمٰتِ اَنْ لَّاۤ اِلٰهَ اِلَّاۤ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ

“Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap, Tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Anbiya 21: Ayat 87)

فَاسْتَجَبْنَا لَهٗ ۙ وَنَجَّيْنٰهُ مِنَ الْـغَمِّ ۗ وَكَذٰلِكَ نُـنْجِى الْمُؤْمِنِيْنَ

“Maka Kami kabulkan (doa)nya dan Kami selamatkan dia dari kedukaan. Dan demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Anbiya 21: Ayat 88)

Catatan 

Lautan luas menumbuhkan kejiwaan:

1. Tauhid mendalam

2. Takut yang menumbuhkan pengabdian

3. Syukur yang selalu menghunjam dalam jiwa anak Adam.

فَبِاَيِّ اٰلَآ ءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ

“Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?” (QS. Ar-Rahman 55: Ayat 13)

Semoga Allah melindungi kita dan menyelamatkan dari bahaya, mengampuni dosa-dosa kita sehingga menuju rahmat dan ridanya. Aamiin. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini