Ubah Derita Jadi Bahagia
foto: unspalash
UM Surabaya

*) Oleh: Ubaidillah Ichsan, S.Pd
Korps Mubaligh Muhammadiyah (KMM) PDM Jombang

“If you believe there is a rainbow after the rain, you should believe there is happiness after patience”

(Jika kau percaya ada pelangi setelah hujan, seharusnya engkau percaya ada kebahagiaan setelah kesabaran)

Terkadang hidup tidak selalu berjalan sesuai dengan harapan kita dan kita harus menghadapi berbagai rintangan dan kesulitan. Namun, sebagai manusia, kita harus tetap positif dan mencari cara untuk mengubah derita menjadi kebahagiaan.

Hal ini adalah pesan yang disampaikan Al-Qur’an dalam banyak ayatnya. Sebagaimana dalam firman-Nya:

وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَىْءٍ مِّنَ ٱلْخَوْفِ وَٱلْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٰتِ ۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّٰبِرِينَ

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah:155)

Dalam ayat ini, Allah SWT mengajarkan kita untuk bersabar dalam menghadapi cobaan hidup dan tetap optimis meskipun kita sedang mengalami kesulitan.

Dalam Islam, kesulitan dianggap sebagai ujian dari Tuhan dan kita seharusnya melihat kesulitan sebagai cara untuk meraih pahala dan mendapatkan keberkahan.

Selain bersabar, cara lain untuk mengubah derita menjadi kebahagiaan adalah dengan melakukan kebaikan kepada orang lain.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Tabrani, Dari Ibnu ‘Umar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أَحَبُّ النَّاسِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ , وَأَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى سُرُورٌ تُدْخِلُهُ عَلَى مُسْلِمٍ , أَوْ تَكَشِفُ عَنْهُ كُرْبَةً , أَوْ تَقْضِي عَنْهُ دَيْنًا , أَوْ تَطْرُدُ عَنْهُ جُوعًا , وَلأَنْ أَمْشِيَ مَعَ أَخِ فِي حَاجَةٍ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ يَعْنِي مَسْجِدَ الْمَدِينَةِ شَهْرًا

“Manusia yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling memberikan manfaat bagi manusia. Adapun amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah membuat muslim yang lain bahagia, mengangkat kesusahan dari orang lain, membayarkan utangnya atau menghilangkan rasa laparnya. Sungguh aku berjalan bersama saudaraku yang muslim untuk sebuah keperluan lebih aku cintai daripada beri’tikaf di masjid ini -masjid Nabawi- selama sebulan penuh.”(HR. Thabrani di dalam Al Mu’jam Al Kabir No. 13280)

Hadits di atas mengajarkan bahwa tujuan hidup kita tidak hanya untuk mencapai kesuksesan material, namun juga untuk mengerjakan kebaikan dan memenuhi tugas agama kita.

Dengan melakukan kebaikan, kita akan merasa bahagia dan puas karena kita telah memberikan manfaat bagi orang lain.

Oleh karena itu, jika kita sedang mengalami derita atau kesulitan, kita harus tetap optimis dan melakukan kebaikan kepada orang lain untuk mengubah kesedihan menjadi kebahagiaan.

Semoga bermanfaat. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini