Investasi Dunia dan Akhirat
foto: Chinnapong
UM Surabaya

*) Oleh: Ustaz Muhammad Nashihudin, MSi,
Ketua Majelis Tabligh PDM Jakarta Timur

Orang orang mukmin yang cerdas dan pintar adalah mereka yang mempersiapkan bekal untuk kebutuhan dan kepentingan hari akhirat serta hawa nafsu nya dikendalikan dengan baik.

Manusia hidup bukan hanya di dunia saja, tetapi mereka akan dibangkitkan di akhirat kelak untuk mempertanggungjawabkan segala perbuatannya di hadapan Allah SWT.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

وَكُلَّ اِنْسَا نٍ اَلْزَمْنٰهُ طٰٓئِرَهٗ فِيْ عُنُقِهٖ ۗ وَنُخْرِجُ لَهٗ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ كِتٰبًا يَّلْقٰٮهُ مَنْشُوْرًا

“Dan setiap manusia telah Kami kalungkan (catatan) amal perbuatannya di lehernya. Dan pada hari Kiamat Kami keluarkan baginya sebuah kitab dalam keadaan terbuka.”

اِقْرَأْ كِتٰبَكَ ۗ كَفٰى بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسِيْبًا

“Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada hari ini sebagai penghitung atas dirimu.”
(QS. Al-Isra’ 17: Ayat 13-14)

Ada tiga amalan yang terbaik bisa dijadikan investasi dunia dan akhirat yang pahalanya terus-menerus mengalir walaupun orang tersebut telah tiada di dunia:

1. Anak Sholeh

اَلْمَا لُ وَ الْبَـنُوْنَ زِيْنَةُ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۚ وَا لْبٰقِيٰتُ الصّٰلِحٰتُ خَيْرٌ عِنْدَ رَبِّكَ ثَوَا بًا وَّخَيْرٌ اَمَلًا

“Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amal kebajikan yang terus-menerus adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.” (QS. Al-Kahf 18: Ayat 46)

2. Harta kekayaan untuk membangun masjid dan sebagai Resep mencari pahala

مَنْ بَنَى مَسْجِدًا لِلَّهِ كَمَفْحَصِ قَطَاةٍ أَوْ أَصْغَرَ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِى الْجَنَّة

“Siapa yang membangun Masjid karena Allah, walaupun hanya selubang tempat burung bertelur atau lebih kecil, maka Allah akan membangunkan (rumah) seperti itu juga di surga.” (HR. Ibnu Majah no.738)

اِنَّ الَّذِيْنَ يَتْلُوْنَ كِتٰبَ اللّٰهِ وَاَ قَا مُوا الصَّلٰوةَ وَاَ نْفَقُوْا مِمَّا رَزَقْنٰهُمْ سِرًّا وَّعَلَا نِيَةً يَّرْجُوْنَ تِجَا رَةً لَّنْ تَبُوْرَ

“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah (Al-Qur’an) dan melaksanakan sholat dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepadanya dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan rugi,” (QS. Fatir 35: Ayat 29)

3. Ilmu yang bermanfaat

Rasulullah Saw bersabda : “Apabila anak adam (manusia) telah meninggal dunia, maka terputuslah amalnya darinya, kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariyah (sedekah yang pahalanya terus mengalir), ilmu yang bermanfaat, atau anak saleh yang selalu mendoakannya.” (HR Muslim).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini