UM Surabaya

Ibnu Abbas mengatakan bahwa langit berlubang dan ‘Arasy tepat berada di atasnya.

{وَالْمَلَكُ عَلَى أَرْجَائِهَا}

“Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit.” (Al-Haqqah: 17)

Al-Malak adalah isim jenis, yakni para malaikat berada di semua penjuru langit.’ Menurut Ibnu Abbas, mereka berada di bagian langit yang tidak lemah, yakni di semua pinggirannya. Hal yang sama dikatakan oleh Sa’id ibnu Jubair dan Al-Auza’i. Ad-Dahhak mengatakan bahwa Arja-iha artinya pinggiran-pinggirannnya. Al-Hasan Al-Basri mengatakan, makna yang dimaksud ialah beradadi pintu-pintunya.

Ar-Rabi’ ibnu Anas telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. (Al-Haqqah: 17) Yakni berada di atas bagian langit yang terbelah untuk melihat penduduk bumi.

Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

{وَيَحْمِلُ عَرْشَ رَبِّكَ فَوْقَهُمْ يَوْمَئِذٍ ثَمَانِيَةٌ}

“Dan pada hari itu ada delapan malaikat menjunjung ‘Arasy Tuhanmu di atas (kepala) mereka.” (Al-Haqqah: 17)

Yaitu di hari kiamat ‘Arasy dipikul oleh delapan malaikat. ;Arasy atau singgasana ini dapat diartikan ‘Arasy yang terbesar, atau ‘Arasy yang diletakkan di bumi pada hari kiamat nanti untuk memutuskan peradilan; hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui.

Di dalam hadis Abdullah ibnu Umairah, dari Al-Ahnaf ibnu Qais, dari Al-Abbas ibnu Abdul Muttalib sehubungan dengan mereka yang memikul ‘Arasy, disebutkan bahwa mereka terdiri dari delapan ekor kijang jantan.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Sa’id alias Yahya ibnu Sa’id, telah menceritakan kepada kami Zaid ibnul Habbab, telah menceritakan kepadaku Abus Samah Al-Basri, telah menceritakan kepada kami Abu Qil alias Huyay ibnu Hani’; ia pernah mendengar Abdullah ibnu Amr mengatakan bahwa para malaikat pemikul ‘Arasy ada delapan, jarak antara kedua sudut mata seseorang dari mereka sama dengan jarak perjalanan seratus tahun (saking besarnya).

قَالَ ابْنُ أَبِي حَاتِمٍ: حَدَّثَنَا أَبِي قَالَ: كَتَبَ إِلَيَّ أَحْمَدُ بْنُ حَفْصِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ النَّيْسَابُورِيُّ: حَدَّثَنِي أَبِي، حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ طَهْمَانَ، عَنْ مُوسَى بْنِ عُقْبَةَ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ الْمُنْكَدِرِ، عَنْ جَابِرٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “أذنَ لِي أَنْ أُحَدِّثَكُمْ عَنْ مَلَكٍ مِنْ حَمَلة الْعَرْشِ: بُعْدُ مَا بَيْنَ شَحْمَةِ أُذُنِهِ وَعُنُقِهِ بِخَفْقِ الطَّيْرِ سَبْعُمِائَةِ عَامٍ”

“Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku yang mengatakan bahwa Ahmad ibnu Hafs ibnu Abdullah An-Naisaburi menulis surat kepadanya yang mengatakan bahwa telah menceritakan kepadaku ayahku, telah menceritakan kepada kami Ibrahim Ibnu Tuhman, dari Musa ibnu Uqbah, dari Muhammad ibnul Munkadir, dari Jabir yang mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda: Telah diizinkan bagiku untuk menceritakan kepada kamu tentang malaikat-malaikat pemikul ‘Arasy, bahwa jarak antara daun telinganya sampai ke lehernya sama dengan jarak yang ditempuh burung terbang selama tujuh ratus tahun.”

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini