Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyuwangi mengukuhkan 63 pengurus Korps Muballigh Muhammadiyah (KMM). Pengukuhan dilaksanakan di Masjid Besar KH. Ahmad Dahlan Banyuwangi, Ahad, (14/7/2024).
Prosesi pengukuhan dilakukan oleh Ketua PDM Banyuwangi Dr. Muhlis Lahuddin.
“Saat ini, dari 27 PCM (Pimpinan Cabang Muhammadiyah) se-Banyuwangi, KMM telah terbentuk di 21 PCM,” ungkap Muhlis mengawali sambutannya.
Muhlis menyampaikan bahwa Muhammadiyah Banyuwangi tidak muluk-muluk dalam membuat program. Mereka hanya perlu menyukseskan Gerakan 5M.
“Gerakan 5M itu adalah memakmurkan masjid, membina jamaah, menghidupsuburkan Lazismu, membangkitkan ekonomi, dan membina Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM),” tegas Muhlis
Menurut dia, Gerakan 5M ini bila dilakukan secara serius dan fokus, sudah sangat membantu gerak langkah Persyarikatan Muhammadiyah dalam menyukseskan dakwahnya.
“Dapat dipastikan kita tidak bisa tidur. Tiap hari berkeliling untuk berdakwah. Di Banyuwangi ada 217 desa. Sekarang ini baru ada 156 PRM (Pimpinan Ranting Muhammadiyah), kurang 61 PRM,” ujar Muhlis.
“Maka, jangan pernah berpikir nyalon bupati kalau tiap desa saja belum ada ranting Muhammadiyah,” imbuh dia yang disambut tepuk tangan peserta.
Sementara itu, Ketua Majelis Tabligh PDM Banyuwangi Abdul Latif mengungkapkan, dalam rangka menyukseskan Gerakan 5M, pada masa awal kepemimpinannya ini telah menjalankan tiga program aksi.
“Pertama, pelatihan guru TPQ dengan metode Tajdid. Program ini untuk pembinaan baca tulis Al-Qur’an di TPA/TPQ Muhammadiyah,” ungkap dia.
Yang kedua, imbuh Latif, pengukuhan Korps Muballigh Muhammadiyah (KMM) untuk memberikan pelayanan dan bimbingan keagamaan di masyarakat.
Ketiga, rihlah mubaligh yang direncanakan bulan depan. Yakni, Silaturahmi ke kantor PP Muhammadiyah dan situs Muhammadiyah di Yogyakarta.
“Program ini sebagai reward bagi para mubaligh dengan memperkenalkan Muhammadiyah yang lebih luas,” pungkasnya. (afifun nidlom)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News
