Keempat penyakit kardiovaskular, tingginya kadar gula darah berpotensi menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah.
Di mana, jika pembuluh darah rusak, maka sirkulasi darah di seluruh tubuh, termasuk jantung akan terganggu.
Kelima kerusakan saraf akibat diabetes, atau disebut juga dengan neuropati diabetik, kebanyakan menyerang bagian kaki dan tangan.
Penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 10-20 persen penderita diabetes mengalami nyeri yang disebabkan oleh kerusakan atau gangguan saraf.
Menurutnya, gula sulit dihindari masyarakat karena ada rasa “nagih” saat dikonsumsi, dan kebiasaan sehari-hari yang menjadikan gula sebagai jalan keluar jika sedih atau pelepas dahaga.
Penyebab lain kecanduan gula menurut adalah kurang tidur dan stres yang berkepanjangan.
“Kondisi ini membuat tubuh mengeluarkan hormon kortisol yang meningkatkan keinginan kita untuk mengonsumsi makanan dan minuman manis. Kelebihan gula bisa menyebabkan kadar gula meningkat. Kadar gula yang tinggi akan diubah oleh tubuh dan menjadi lemak sehingga dapat menyebabkan obesitas,” papar Dede.
Beberapa hal yang dapat dicegah bagi orang yang ketagihan gula adalah dengan beralih dengan membiasakan diri konsumsi makanan yang lebih sehat, hal ini dapat dilakukan dengan mengganti ke wortel, labu, kelapa, pisang, anggur, atau kurma.
Selanjutnya, rutin lakukan olahraga. Lakukan olahraga yang melepaskan endorfin karena itu bisa membantu mengurangi keinginan untuk mengonsumsi gula.
Meskipun berbahaya, gula tetap dibutuhkan oleh tubuh. Salah satu fungsinya adalah menyediakan energi untuk beraktivitas.
“Kebutuhan asupan gula dalam sehari adalah tidak lebih dari 10 persen kebutuhan energi. Ini setara dengan 4 sendok makan atau 50 gram per hari. Untuk pasien diabetes harus di bawah 4 sendok teh. Upayakan mengonsumsi gula alami seperti buah dan jangan lengah terhadap gula tambahan,” tandas Dede. (*/tim)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News