*) Oleh: Dr. Ajang Kusmana
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ وَالْيَهُودُ تَصُومُ عَاشُورَاءَ فَقَالُوا هَذَا يَوْمٌ ظَهَرَ فِيهِ مُوسَى عَلَى فِرْعَوْنَ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِأَصْحَابِهِ أَنْتُمْ أَحَقُّ بِمُوسَى مِنْهُمْ فَصُومُوا
Daripada Ibnu ‘Abbas RA dia berkata; “Ketika Rasulullah SAW tiba di Madinah, baginda melihat kaum Yahudi berpuasa pada hari Asyura` (10 Muharam), mereka berkata; “Lebih tepatnya pada hari Musa mengalahkan Firaun. Maka Rasulullah SAW bersabda kepada para sahabatnya: “Kalian wahai para sahabat lebih berhak terhadap Musa daripada mereka, maka berpuasalah.” (HR Bukhari No: 4312)
Ibadat Puasa adalah antara syariat yang diwajibkan ke atas umat terdahulu. Puasa Hari Asyura (10 Muharam) adalah antara syariat Nabi Musa sebagai tanda bersyukur diselamatkan dari Firaun dan tentaranya.
Rasulullah SAW berpuasa pada hari Asyura sejak sebelum kewajiban berpuasa Ramadan dan mengajak para sahabat juga berpuasa.
Kita sebagai umat Islam lebih wajar menunjukkan tanda kecintaan kepada para Rasul termasuk kepada Nabi Allah Musa AS. Antara tanda kecintaan itu dengan berpuasa pada hari Nabi Allah Musa AS mengalahkan Firaun dan tenteranya yang ditenggelamkan di laut Merah.
Disamping itu keutamaan puasa menjadi luar biasa karena menjauhkan pelakunya dari api neraka
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: مَنْ صَامَ يَوْمًا فِى سَبِيلِ اللَّهِ بَعَّدَ اللَّهُ وَجْهَهُ عَنِ النَّارِ سَبْعِينَ خَرِيفًا
Dari Abu Said al-Khudri ra berkata, aku mendengar Sabda Rasulullah SAW: Barangsiapa melakukan puasa satu hari di jalan Allah, maka Allah akan menjauhkannya dari orang tersebut neraka sejauh perjalanan 70 tahun. (HR Bukhari No: 2840)
Ibadah puasa merupakan ibadat yang menjadikan seseorang hamba dekat dengan surga dan jauh dari neraka.Sehari ibadat puasa oleh seorang Mukmin yang dilakukan dengan ikhlas akan menjauhkan seseorang dari neraka sejauh 70 tahun perjalanan.
Rasulullah SAW menganjurkan kita untuk melakukan puasa sunat khususnya pada bulan Muharam di hari Tasu’a (9 Muharam) dan puasa Asyura (10 Muharam) juga puasa sunah senin-kamis juga ayamul bidh.
عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ أَمَرَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ نَصُومَ مِنْ الشَّهْرِ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ الْبِيضَ ثَلَاثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ
Dari Abu Dzarr RA dia berkata; “Rasulullah SAW memerintahkan kami agar berpuasa tiga hari Bidh (Putih) dalam sebulan yaitu tiga belas, empat belas dan lima belas.” (HR Nasai No: 2380). (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News