UM Surabaya

Kisah Nabi Daud as ada di dalam surat AnNaml, Shod , Al Anbiya Saba

3. Kajian Tafsir Ibnu Katsir Tentag Nabi Daud AS

Shad, ayat 21-25:

{وَهَلْ أَتَاكَ نَبَأُ الْخَصْمِ إِذْ تَسَوَّرُوا الْمِحْرَابَ (21) إِذْ دَخَلُوا عَلَى دَاوُدَ فَفَزِعَ مِنْهُمْ قَالُوا لَا تَخَفْ خَصْمَانِ بَغَى بَعْضُنَا عَلَى بَعْضٍ فَاحْكُمْ بَيْنَنَا بِالْحَقِّ وَلا تُشْطِطْ وَاهْدِنَا إِلَى سَوَاءِ الصِّرَاطِ (22) إِنَّ هَذَا أَخِي لَهُ تِسْعٌ وَتِسْعُونَ نَعْجَةً وَلِيَ نَعْجَةٌ وَاحِدَةٌ فَقَالَ أَكْفِلْنِيهَا وَعَزَّنِي فِي الْخِطَابِ (23) قَالَ لَقَدْ ظَلَمَكَ بِسُؤَالِ نَعْجَتِكَ إِلَى نِعَاجِهِ وَإِنَّ كَثِيرًا مِنَ الْخُلَطَاءِ لَيَبْغِي بَعْضُهُمْ عَلَى بَعْضٍ إِلا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَقَلِيلٌ مَا هُمْ وَظَنَّ دَاوُدُ أَنَّمَا فَتَنَّاهُ فَاسْتَغْفَرَ رَبَّهُ وَخَرَّ رَاكِعًا وَأَنَابَ (24) فَغَفَرْنَا لَهُ ذَلِكَ وَإِنَّ لَهُ عِنْدَنَا لَزُلْفَى وَحُسْنَ مَآبٍ (25) }

“Dan adakah sampai kepadamu berita orang-orang yang berperkara ketika mereka memanjat pagar? Ketika mereka masuk (menemui) Daud, lalu ia terkejut karena (kedatangan) mereka. Mereka berkata, “Janganlah kamu merasa takut; (kami) adalah dua orang yang berperkara yang salah seorang dari kami berbuat zalim kepada yang lain; muka berilah keputusan antara kami dengan adil dan janganlah kamu menyimpang dari kebenaran dan tunjukilah kami ke jalan yang lurus. Sesungguhnya saudaraku ini mempunyai sembilan puluh sembilan ekor kambing betina, dan aku mempunyai seekor saja. Maka dia berkata, “Serahkanlah kambing itu kepadaku dan dia mengalahkan aku dalam perdebatan.” Daud berkata.”Sesungguhnya dia telah berbuat zalim kepadamu dengan meminta kambingmu itu untuk ditambahkan kepada kambingnya. Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebagian mereka berbuat zalim kepada sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh; dan amat sedikitlah mereka ini.” Dan Daud mengetahui bahwa Kami mengujinya; maka ia meminta ampun kepada Tuhannya, lalu menyungkur sujud dan bertobat. Maka Kami ampuni baginya kesalahannya itu. Dan sesungguhnya dia mempunyai kedudukan dekat pada sisi Kami dan tempat kembali yang baik.”

Para ulama tafsir sehubungan dengan ayat ini telah mengetengahkan suatu kisah yang kebanyakan sumbernya berasal dari kisah-kisah Israiliyat, dan tidak ada suatu hadis pun dari Nabi (shallallahu ‘alaihi wasallam) yang menerangkannya hingga dapat dijadikan sebagai pegangan. Akan tetapi, Ibnu Abu Hatim sehubungan dengan masalah ini telah mengetengahkan sebuah hadis yang sanadnya tidak sahih, melalui riwayat Yazid Ar-Raqqasyi dari Anas r.a. Dan Yazid sekalipun ia termasuk orang yang saleh, tetapi dalam periwayatan hadis predikatnya lemah menurut penilaian para imam ahli hadis. Maka bisikan yang paling utama ialah hanya membatasi diri terhadap kisah ini sebagai bahan bacaan semata, mengenai pengetahuan yang sebenarnya kita kembalikan kepada Allah (Subhanahu wa Ta’ala) Yang Maha Mengetahui. Karena sesungguhnya Al-Qur’an merupakan hal yang hak, dan apa yang terkandung di dalamnya pun adalah hak.

Firman Allah (Subhanahu wa Ta’ala).:

فَفَزِعَ مِنْهُمْ

ia terkejut karena (kedatangan) mereka. (Shad: 22)

Disebutkan demikian tiada lain karena saat itu Daud a.s. sedang berada di mihrabnya yang merupakan tempat yang paling dimuliakan di dalam rumahnya; dan sebelum itu Daud telah memerintahkan kepada para pengawalnya agar tidak mengizinkan seorang pun masuk menemuinya di hari itu. Tanpa sepengetahuannya tiba-tiba ada dua orang yang memanjat tombol menemuinya di mihrab, yakni keduanya menginginkan agar kasus keduanya tidak diketahui oleh orang lain kecuali hanya Daud a.s.

Firman Allah (Subhanahu wa Ta’ala).:

{وَعَزَّنِي فِي الْخِطَابِ}

dan dia mengalahkan aku dalam perdebatan. (Shad: 23)

Yakni aku tidak dapat menandinginya dalam bersilat lidah; dikatakan ‘Azza Ya’uzzu artinya mengalahkan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini