Meneladani Sifat Amanah Sahabat Abu Ubaidah Bin Jarrah
UM Surabaya

*) Oleh: Syahrul Ramadhan, SH, MKn
Sekretaris LBH AP PD Muhammadiyah Lumajang

Menjadi orang yang amanah bukanlah sekadar formalitas atau penampilan luar, melainkan sebuah komitmen yang mendalam terhadap integritas, kejujuran, dan tanggung jawab. Seperti yang dicontohkan oleh Abu Ubaidah bin Al-Jarrah. Amanah mencakup berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam kepemimpinan, pengelolaan harta, dan hubungan antar sesama.

Berikut beberapa poin penting yang patut kita teladani untuk menjadi orang yang amanah:

1. Kejujuran dalam segala hal

Amanah berarti selalu berkata jujur dan tidak menyembunyikan kebenaran. Seperti Abu Ubaidah yang selalu jujur dalam melaporkan hasil jizyah tanpa sedikit pun mengambil untuk diri sendiri.

2. Tanggung Jawab

Menjadi orang yang amanah berarti bertanggung jawab atas tugas yang diberikan, menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya, dan memastikan tidak ada yang dirugikan. Abu Ubaidah selalu melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab, baik sebagai pemimpin militer maupun sebagai bendahara negara.

3. Integritas Pribadi

Integritas berarti konsistensi antara apa yang diucapkan dan dilakukan. Orang yang amanah tidak hanya berkata-kata baik tetapi juga menunjukkan perbuatan yang sesuai dengan perkataannya. Abu Ubaidah menunjukkan integritasnya melalui kehidupan sederhana dan penolakan terhadap hadiah-hadiah yang bisa menimbulkan konflik kepentingan.

4. Ketulusan dan Kesederhanaan

Ketulusan hati dalam melaksanakan tugas tanpa pamrih dan kesederhanaan dalam kehidupan pribadi adalah ciri khas orang yang amanah. Abu Ubaidah hidup dengan penuh kesederhanaan meskipun memiliki kedudukan tinggi.

5. Komitmen terhadap Keadilan

Menegakkan keadilan dan tidak memihak, terutama dalam pengelolaan harta atau kekuasaan adalah bagian dari amanah. Abu Ubaidah memastikan bahwa harta negara digunakan untuk kepentingan umat dan didistribusikan dengan adil.

6. Menghindari Penyalahgunaan Kekuasaan

Orang yang amanah tidak akan menyalahgunakan kekuasaan atau posisi untuk keuntungan pribadi. Seperti Abu Ubaidah yang selalu menjaga kepercayaan yang diberikan kepadanya dengan tidak mengambil keuntungan dari jabatannya.

7. Berani Menegakkan Kebenaran

Menjadi amanah juga berarti memiliki keberanian untuk menegakkan kebenaran dan keadilan, meskipun itu sulit atau berisiko. Abu Ubaidah selalu mendampingi Rasulullah SAW dalam berbagai pertempuran dan siap mengorbankan dirinya demi kebenaran.

Dengan meneladani sikap dan perilaku Abu Ubaidah bin Al-Jarrah, mudah-mudahan kita bisa belajar menjadi orang yang amanah, yang dapat dipercaya dalam segala aspek kehidupan dan memberikan manfaat yang besar bagi orang lain. (*/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini