UM Surabaya

سَيَهْدِيْهِمْ وَيُصْلِحُ بَا لَهُمْ

“Allah akan memberi petunjuk kepada mereka dan memperbaiki keadaan mereka,”

وَيُدْخِلُهُمُ الْجَـنَّةَ عَرَّفَهَا لَهُمْ

“dan memasukkan mereka ke dalam surga yang telah diperkenalkan-Nya kepada mereka.”

4. Koalisi orang kafir menghantarkan mereka ke neraka

اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا يُنْفِقُوْنَ اَمْوَا لَهُمْ لِيَـصُدُّوْا عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗ فَسَيُنْفِقُوْنَهَا ثُمَّ تَكُوْنُ عَلَيْهِمْ حَسْرَةً ثُمَّ يُغْلَبُوْنَ ۗ وَا لَّذِيْنَ كَفَرُوْۤا اِلٰى جَهَـنَّمَ يُحْشَرُوْنَ

“Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu, menginfakkan harta mereka untuk menghalang-halangi (orang) dari jalan Allah. Mereka akan (terus) menginfakkan harta itu, kemudian mereka akan menyesal sendiri, dan akhirnya mereka akan dikalahkan. Ke dalam Neraka Jahanamlah orang-orang kafir itu akan dikumpulkan,”

لِيَمِيْزَ اللّٰهُ الْخَبِيْثَ مِنَ الطَّيِّبِ وَ يَجْعَلَ الْخَبِيْثَ بَعْضَهٗ عَلٰى بَعْضٍ فَيَرْكُمَهٗ جَمِيْعًا فَيَجْعَلَهٗ فِيْ جَهَـنَّمَ ۗ اُولٰٓئِكَ هُمُ الْخٰسِرُوْنَ

“agar Allah memisahkan (golongan) yang buruk dari yang baik dan menjadikan (golongan) yang buruk itu sebagiannya di atas yang lain, lalu kesemuanya ditumpukkan-Nya, dan dimasukkan-Nya ke dalam Neraka Jahanam. Mereka itulah orang-orang yang rugi.”
(QS. Al-Anfal 8: Ayat 36-37)

5. Siyahah (Wisata) Umatku Adalah Jihad

عن أبي أمامة رضي الله عنه: أَنَّ رَجُلًا قَالَ: يَا رَسُوْلَ اللّٰهِ، إِءْذَنْ لِي فِي سِيَاحَةِ، فَقَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه و سلم : إِنَّ سِيَاحَةَ أُمَّتِي الْجِهَادُ فِي سَبِيْلِ اللّٰهِ عَزَّ وَ جَلَّ

Dari Abu Umamah rodhiyallohu ‘anhu bahwa seorang lelaki berkata, “Wahai Rasulullah, izinkan aku untuk wisata (siyahah).”
Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam berkata, ” Sesungguhnya wisata (siyahah) umatku adalah jihad di jalan Allah ‘azza wa jalla.”
[ Riwayat Abu Dawud 2486, dihasankan dalam Shohih Abu Dawud dan dikuatkan sanadnya oleh Al Iraqi dalam kitab Takhrij Ihya’ Ulumuddin, Al Hakim menshohihkan dalam Al Mustadrok, Al Isybili dan Adz-Dzahabi menshohihkannya ]

Apa itu siyahah?

Ibnu Qutaibah rahimahullah (276 H) menjelaskan, “As-Siyahah adalah berkelana ke berbagai negeri seperti yang dilakukan oleh para ahli ibadah (rahib) Bani Israel. Yang dimaksud Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam adalah bahwa Allah Ta’ala telah meniadakan hal ini dari kaum muslimin dan mengutus beliau dengan ajaran yang lurus dan fleksibel.” (Ghoribul Hadis)

Ibnul Al Ambari rahimahullah (328 H) berkata, “As-Siyahah artinya berkelana menuju pelosok negeri dan menyendiri dari manusia, sehingga tidak mengikuti salat jamaah dan salat Jumat.”  (Az-Zahir)

Abu Manshur Al Azhari rohimahulloh (370 H) berkata, “As-Siyahah adalah seorang lelaki berkelana di penjuru negeri dan mengasingkan diri. Siyahah umat ini adalah puasa dan melazimi masjid.” (Tahdzibul Lughoh)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini