*) Oleh: Sigit Subiantoro,
Anggota Majelis Tabligh PDM Kabupaten Kediri
Mengamalkan ilmu agama dan memberikan keteladanan dengan amal perbuatan sesungguhnya lebih mengena kepada sasaran dakwah daripada sekadar bicara tanpa amal yang nyata.
Dari Ma’mun, beliau mengatakan: “Kami lebih butuh nasihat dengan (contoh) amal perbuatan daripada nasihat dengan kata-kata.” [Jaami’ Bayaan Al-‘Ilmi, hal. 1236]
Hal ini karena barangsiapa yang rutin atau rajin beramal, maka merutinkan amal itu sendiri pada hakikatnya adalah bentuk berdakwah.
Dengan demikian, dia menjadi contoh teladan bagi masyarakat kaum muslimin. Allah Ta’ala berfirman:
“Dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS Al-Furqan [25]: 74)
Tidaklah seseorang itu mencapai kedudukan tersebut kecuali jika terkumpul dalam dirinya berbagai sifat kebaikan, yaitu dia mengumpulkan antara ilmu dan amal sekaligus.
Ada pun jika yang diperbanyak hanyalah ilmu, dan tidak memiliki perhatian terhadap amal, maka ilmu tersebut menjadi tidak bermanfaat.
Yang sering kita saksikan, manusia kadang-kadang sangat perhatian untuk memperbanyak ilmu, menghafal, dan menghadiri berbagai majelis pengajian.
Akan tetapi, dia sering terluput dari beramal, lalu di manakah bekas dan pengaruh dari ilmu yang sudah dia dipelajari itu?
Semoga bermanfaat. (*)
Catatan: Materi ini semata-mata sebagai pengingat dan nasihat khususnya untuk penulis dan umumnya untuk sahabat semuanya.
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News