Muhammadiyah sangat concern untuk membangkitkan kembali potensi budaya yang hidup di masyarakat, termasuk di dalam warga Muhammadiyah.
Hal itu ditegaskan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof. Haedar Nashir saat membuka Kemah Kreativitas Nasional Seniman dan Budayawan Nasional Muhammadiyah di Malang, Jumat (19/7/2024).
Kegiatan yang diselenggarana Lembaga Seni Budaya PP Muhammadiyah itu akan berlangsung hingga Ahad (21/7/2024).
“Di era saat ini dengan adanya media sosial, perkembangan teknologi dan globalisasi banyak mencerabut potensi budaya kita, yang diwujudkan dalam ekspresi seni atau tradisi, relasi sosial dan berbagai simbol lainnya,” tutur Haedar.
Dengan adanya hal tersebut, terang Haedar, Muhammadiyah ingin terus memberikan kontribusi agar kebudayaan dapat menyatu dan terkoneksi dengan agama dan Pancasila, sehingga dapat memberi warna dalam kehidupan bersama.
“Banyak nilai budaya yang harus kita dorong. Untuk menjadi potensi kita bisa maju, bersatu dan toleran,” imbuh Haedar.
Selain itu, Haedar juga menyoroti bahwa kebudayaan masyarakat bisa lebih produktif lewat wisata dan berbagai macam karya budaya, yang dapat menghasilkan sesuatu yang beragam.
“Justru sebenarnya masyarakat dapat memperoleh nilai ekonomi karena karya-karya budaya. Nah Muhammadiyah ingin memberikan hal itu dalam nilai kesatuan,”jelas Haedar.
Muhammadiyah, lanjut Haedar, melalui kegiatan ini ingin menyampaikan pesan luhur untuk para elit bangsa bahwa yang menjadi harapan masyarakat dari tingkat pusat sampai daerah, adalah pemimpin bangsa yang punya nilai-nilai luhur. Hidup dalam agama, Pancasila dan budaya.
“Jadi bukan hanya kemajuan yang bersifat fisik, bukan sekadar mengejar kejayaan. Namun kejayaan dan kemajuan itu, harus punya pondasi dalam nilai-nilai luhur. Itulah yang disebut karakter bangsa Indonesia,” tegas Haedar.
Kerena itu, setiap pemimpin bangsa dimana pun berada. Baik eksekutif, legislatif dan yudikatif harus mempunyai visi nilai. Baik visi nilai agama, Pancasila dan budaya yang bisa di transformasi-kan dalam kebijakan mengurus negara, mengurus rakyat, mengelola alam dan lainnya.
Haedar berharap, melalui kegiatan Kemah Kreativitas Nasional Seniman dan Budayawan Nasional Muhammadiyah, dapat menghasilkan karya-karya yang luar biasa, contohnya seperti seni lukis.
“Jika pendidikan kita minus seni, maka hasilnya akan kering. Melalui kegiatan ini, kami ingin melahirkan produk-produk aktivitas budaya yang bisa membangun entrepreneur berbasis seni,” katanya. (*/tim)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News