UM Surabaya

3. Membatik

Juli merupakan agenda Dr Vidya untuk melatih siswa belajar nembang macapat. Lalu pada bulan Agustus, ia akan mengadakan workshop melukis dan membuat batik Sidoarjo

“Akan ada rentetan kegiatan yang memang kita pastikan bahwa pengrajin yang ada di Sidoarjo memperoleh pelatihan yang bisa meningkatkan kompetensi mereka di dalam membranding Sidoarjo,” ucapnya.

4. Kenalkan wayang gagrak porongan

Ternyata, Sidoarjo memiliki wayang sendiri lho, dan tak banyak orang yang mengetahui hal ini. Oleh karenanya, dari hibah BIMA ini juga akan mengenalkan wayang lokal asli Sidoarjo agar dikenal tak hanya di Jawa Timur, tapi juga di Indonesia, bahkan dunia.

Dosen lulusan S3 Pendidikan Bahasa dan Sastra itu menjelaskan, “Wayang gagrak porongan merupakan kearifan lokal Sidoarjo. Namun warga Sidoarjo sendiri tidak tahu tentang hal ini. Jadi sekarang kami sedang membantu untuk melestarikannya agar bisa diakui menjadi warisan budaya tak benda,”.

Menurutnya, masih ada banyak lagi kearifan lokal Sidoarjo yang belum dipatenkan keberadaannya. Seperti udeng pacul gowang, prasasti kamalagyan, dan masih banyak lagi. Para budayawan yang ada di Sidoarjo juga tidak tahu apa yang harus mereka lakukan jika tidak dibantu oleh para akademisi, mereka tak mengetahui data-data, tokoh-tokohnya, atau foto dan video.

“Bahkan cerita asli dari warisan tersebut seperti apa mereka tidak tahu. Di sinilah peran kita sebagai akademisi membantu memunculkan kembali potensi tersebut Misalnya pada tahun lalu kami telah mengajukan reog cemandi dan sudah resmi diakui sebagai warisan tak benda Sidoarjo,” jelasnya.

5. Bakal buat museum

Vidya juga tengah menyiapkan visi besarnya jika dinyatakan lolos kembali dalam hibah tahun ketiga. Ia bersama rekannya akan membuat sebuah museum budaya Sidoarjo.

“Biasanya kan anak kecil pergi ke tempat-tempat modern untuk mengikuti cooking class, nanti dengan kehadiran museum ini kami harap bisa mengarahkan mereka untuk lebih mengenal kearifan lokal seperti menonton pertunjukan budaya,” ujar Vidya.

Jika hal tersebut bisa berjalan, imbuhnya, maka sektor perekonomiannya juga bisa ditingkatkan lagi, baik itu bagi pengrajin, seniman, budayawan, atau pengusaha kecil yang ada di Sidoarjo.

Selain itu, melihat budaya Sidoarjo yang cukup banyak namun masih berserakan, Vidya berencana akan mengumpulkan data budaya lisan tersebut menjadi suatu karya tertulis berupa buku yang memiliki nilai jual.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini