*) Oleh: Masro’in Assafani, MA,
Wakil Ketua PDM Lamongan
Bermula dari para utusan Ilahi, bahkan utamanya kepada Nabi tercinta kita Rasulullah Muhammad saw yang mengemban risalah sebagai rahmatan lil aalamiin.
Dari risalah dakwah guna mengajak manusia dari dlulumat ilannur. Maka teruslan perjalan dakwah ini di emban oleh para muballigh, sebagai estapet untuk menyampaikan risalah Islam.
Allah SWT, memberi mandat langsung kepada Rasulullah-Nya: “Wahai Rasul! Sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu.”
Itu mandat langsung dari Allah SWT. Dan merupakan amanat yang wajib di sampaikannya dalam bahasa dunia maya harus di share, disebar-luaskan.
Maka, jika tidak engkau lakukan (apa yang diperintahkan itu) berarti engkau tidak menyampaikan amanat-Nya.
Dan Allah berjanji dalam firmannya; “Dan Allah memelihara engkau dari (gangguan) manusia. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir.”
Wahyu Allah SWT
يٰۤـاَيُّهَا الرَّسُوْلُ بَلِّغْ مَاۤ اُنْزِلَ اِلَيْكَ مِنْ رَّبِّكَ ۗ وَاِنْ لَّمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسٰلَـتَهٗ ۗ وَاللّٰهُ يَعْصِمُكَ مِنَ النَّاسِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْـكٰفِرِيْنَ
“Wahai Rasul! Sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu. Jika tidak engkau lakukan (apa yang diperintahkan itu) berarti engkau tidak menyampaikan amanat-Nya. Dan Allah memelihara engkau dari (gangguan) manusia. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir.” (QS. Al-Ma’idah 5: Ayat 67)
Kandungan Ayat
1. Panggilan Sayang; “Wahai Rasul!
2. Perintah; “Sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu.
3. Ancaman; “Jika tidak engkau lakukan (apa yang diperintahkan itu)
4. Tidak Amanah; “Berarti engkau tidak menyampaikan amanat-Nya.
5. Benteng Perlindungan; “Dan Allah memelihara engkau dari (gangguan) manusia.
6. Penegasan; “Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir.”
Ibrah atau pelajaran yang bisa dipetik:
1. Tugas mubaligh menyampaikan, mendakwahkan Islam merupakan amanat yang begitu penting, tentu dengan cara yang bagus (bilhiqmati walmauidhotilhasanahwajadilhum billati hia ahsan).
2. Mubaligh dalam penjagaan Allah, ini perlindungan langsung yang dijanjikan Allah untuk para mubaligh Allah.
3. Kecaman Allah terhadap si kafir: “Bahwa Allah mengecam orang-orang kafir tidak akan memberi petunjuk.
Catatan
Tugas mubaligh hanyalah menyampaikan amanat Ilahi. Ada pun hidayah hanya Allah yang Maha Petunjuk. Benteng mubalig adalah Allah SWT. Bahwa Alah sebagai Pelindung-Nya,
Kemudian untuk memperkuat dakwah kita selalu berdoa kepada Allah SWT, sebagaiman doa berikut:
لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَاۤ اِنْ نَّسِيْنَاۤ اَوْ اَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَاۤ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَا قَةَ لَنَا بِهٖ ۚ وَا عْفُ عَنَّا ۗ وَا غْفِرْ لَنَا ۗ وَا رْحَمْنَا ۗ اَنْتَ مَوْلٰٮنَا فَا نْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.””
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 286)
Aamiin. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News