Sebagai negara muslim terbesar di dunia, Indonesia menempati urutan pertama dengan jumlah masjid terbanyak di dunia.
Lebih kurang ada 800 ribu masjid yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Fakta ini begitu membanggakan namun sekaligus memprihatinkan.
Pasalnya, masjid seharusnya menjadi jawaban atas seluruh persoalan masyarakat.
Masjid-masjid Muhammadiyah yang jumlahnya ratusan ribu tidak terbatas untuk urusan ibadah dan pengajian.
Tidak hanya sebagai tempat salat dan majelis taklim, masjid seharusnya menjadi tumpuan ketahanan keluarga dan ekonomi masyarakat.
Masjid yang baik tidak hanya untuk salat dan majelis taklim, tapi juga termasuk harus bisa menekan angka perceraian. Masjid-masjid Muhammadiyah jangan terbatas hanya untuk ibadah.
Selain itu, fakta yang memprihatinkan lainnya ialah pertumbuhan masjid semakin pesat namun jumlah jamaah semakin menurun.
Hampir di setiap desa ada belasan masjid, namun susah mencari masjid yang benar-benar dipenuhi jamaah, terutama di kalangan remaja dan pemuda.
Dulu satu desa, satu masjid. Sekarang luar biasa bisa, satu desa ada belasan masjid. Namun sayangnya jumlah jamaah terus menurun, terutama remaja dan pemuda.
Dahlan kemudian menyarankan agar aktivis masjid melakukan pembinaan khusus, bagaimana agar pemuda dan remaja tertarik masuk masjid. Minimal untuk salat berjamaah dan pengajian.
Meski memasuki era digital, pengajian konvensional di masjid harus tetap dipertahankan.
Pertemuan fisik dalam transfer ilmu tetap harus dilestarikan sekalipun banyak gempuran digitalisasi di berbagai bidang. Hal tersebut merupakan upaya untuk memakmurkan masjid.
Saya setuju dengan pengembangan dakwah digital, tapi yang lama jangan ditinggalkan. Pertemuan fisik mungkin lebih efektif dalam penyebaran dakwah.
Digitialisasi itu wajib, tapi tidak serta merta meninggalkan kegiatan tatap muka di masjid.
Akreditasi masjid perlu dilakukan. Mendata jumlah masjid Muhammadiyah, mana yang aktif dan mana yang pasif.
Masjid aktif ialah masjid yang dipenuhi jamaah tatkala salat dan memiliki program reguler.
Perlu juga indikator-indikator masjid yang ideal, suci, sehat, dan ramai.(*)
(Disampaikan Ketua PP Muhammadiyah Dahlan Rais dalam Dialog Ideopolitor di Universitas Aisyiyah, 14 Mei 2023)