Dialog Antaragama
Ilustrasi: shutterstock.
UM Surabaya

*) Oleh: Donny Syofyan,
Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas

Apa yang Islam katakan tentang dialog antaragama, dan bagaimana umat Muslim dapat terlibat di dalamnya? Upaya apa yang perlu dilakukan dalam hal berhubungan dengan orang-orang dengan keyakinan berbeda?

Sebetulnya umat Islam sudah melihat dan melewati banyak upaya dialog antaragama, tidak hanya di kalangan umat Muslim tetapi juga yang lain.

Ada masa ketika orang-orang lebih suka mengisolasi, mencoba hidup sendiri dan memiliki kelompok mereka sendiri.

Sekarang kita lebih interaktif. Dunia telah menjadi desa global. Komunikasi internasional telah mendekatkan semua orang dalam hal nilai-nilai bersama, dan kita perlu mengakui dan merayakan nilai-nilai bersama ini.

Bagaimana hubungan dengan agama lain berubah? Apakah Anda mencoba untuk mengubah mereka lewat hubungan yang Anda miliki dengan orang-orang dari agama lain?

Sekarang ini telah berubah. Pola pikir juga sedikit berubah. Ada pengakuan bahwa pada dasarnya orang tetap pada keyakinan semula saat mereka dilahirkan, meskipun mereka bersikap acuh tak acuh atau suam-suam kuku terhadap keyakinan itu senduri.

Tetapi pada dasarnya mereka tetap pada keyakinan itu, setidaknya untuk mengidentifikasinya.

Tapi fakta yang tak bisa dipungkiri bahwa gelombang mualaf sangat luar biasa hari ini di dunia, lebih-lebih dengan kekejian Israel terhadap Palestina.

Namun demikian, amanat yang diemban kaum Muslimin adalah terus menyebarkan pesan, sama seperti misi Kristen tradisional yang menyebar dan membaptis warga di banyak negara. Mandat Al-Qur’an, dalam hal menyebarkan pesan, juga sangat kuat.

Sungguh menarik bahwa Al-Qur`an membolehkan keragaman tertentu, dan Al-Qur’an mengakui bahwa hal ini akan tetap terjadi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini