Tempat Peristirahatan Terakhir
foto: linkedin
UM Surabaya

*) Oleh: Dr. Ajang Kusmana

Surga dan neraka adalah dua tempat peristirahatan terakhir manusia di akhirat kelak. Siapa saja yang beruntung (husnul khatimah), maka kenikmatan surga akan diperolehnya. Siapa saja yang buntung (su’ul khatimah), maka pedihnya neraka akan diterimanya.

Dalam kitab al-Mawa’idh al-‘Ushfuriyyah membahas tentang surga dan neraka. Diriwayatkan dari Kalib Bin Hazm bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يا قوم اطلبوا الجنة بجهدكم واهربوا من النار بجهدكم فان الجنة لا ينام طالبها وان النار لا ينام هاربها وان الجنة محفوفة بالمكاره وان النار محفوفة باللذات والشهوات فلا تلهينكم عن الاخرة

“Wahai kaumku, carilah surga dengan kesungguhanmu dan jauhilah neraka dengan kesungguhanmu. Sesungguhnya para pencari surga dan yang menjauh dari neraka tidak akan tidur nyenyak. Surga itu dipenuhi dengan hah-hal yang tidak disenangi sedangkan neraka dipenuhi dengan kenikmatan. Maka jangan kau palingkan dirimu dari akhirat.”

Jalan menuju surga dipenuhi duri dan kerikil tajam. Jalan menuju surga tidak semulus jalan ke neraka.

Untuk menggapai surga kita harus bersakit-sakit terlebih dahulu, baru bersenang-senang kemudian.

Berbeda dengan jalan ke neraka, ia dihiasi dengan segala kenikmatan dan sesuatu yang disenangi syahwat.

Kita lihat saja kondisi umat manusia saat ini. Termasuk kita sendiri. Kadang untuk melangkahkan kaki ke tempat majelis taklim amat berat. Berbeda ketika hendak pergi berlibur, sejauh apa pun pasti ditempuh.

Coba kita renungkan, salat lima menit dan zikir setelahnya terasa lama sekali. Berbeda dengan nonton konser musik yang walaupun berjam-jam tetap semangat loncat-loncat.

Membaca Al-Qur’an tidak bisa berlama-lama, tapi membaca status di-handphone sampai berjam-jam.

Semua itu merupakan ujian untuk kita. Jangan sampai ke majelis taklim yang merupakan taman surga datang paling akhir, tapi ke tempat hiburan paling awal.

Di majelis taklim cari tempat paling belakang, saat hiburan berada di deretan paling depan. Semua itu adalah tipu daya pesona dunia.

Sungguh kita memerlukan kesungguhan untuk menggapai surga dan memerlukan perjuangan maksimal untuk menghindar dari panasnya api neraka.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini