Rahmad Adi Mulyono, atlet panjat tebing andalan Indonesia, telah berangkat dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Banten, menuju Paris, Prancis, pada Sabtu, guna mengikuti Olimpiade Paris 2024.
Seperti dirilis Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI), keempat atlet tersebut adalah Rahmad Adi Mulyono dan Veddriq Leonardo di kategori putra, serta Rajiah Salsabillah dan Desak Made Rita Kusuma Dewi di kategori putri.
Adi yang merupakan mahasiswa S1 Manajemen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, mengatakan bahwa Olimpiade Paris menjadi salah satu mimpi tertingginya.
“Mohon doanya semoga bisa pulang membawa pulang medali emas dari nomor speed,” ujar Adi dalam keterangan tertulis, Ahad (28/7/2024).
Menurutnya, dengan sangat maksimal ia telah melakukan persiapan, sehingga ia berharap mendapatkan hasil yang diinginkan, ia juga berharap bisa tampil dengan fokus sehingga bisa membawa hasil yang gemilang untuk Indonesia.
“Kami telah berlatih dengan keras dan telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik, sehingga saya sangat optimistis bahwa kami akan dapat meraih medali emas untuk Indonesia,” terang Adi.
Sementara itu, Rektor UM Surabaya Dr. dr. Sukadiono, MM mengungkapkan rasa bangga yang luar biasa atas proses yang dilalui mahasiswanya tersebut.
“Tentu ini menjadi prestasi yang sangat membanggakan, karena Mas Adi ini menandai momen bersejarah karena untuk kali pertama cabang olahraga panjat tebing nomor speed dipertandingkan di Olimpiade, dan Indonesia langsung mengisi empat kuota penuh untuk cabang tersebut,” ujar Suko.
Menurutnya, universitas tidak henti-hentinya memberikan support kepada mahasiswa yang berprestasi di kancah nasional maupun internasional.
“Saya yakin dan optimis, Mas Adi mahasiswa UM Surabaya akan memberikan yang terbaik untuk Indonesia dan dapat membawa pulang medali emas dari Olimpiade Paris tahun ini,” imbuh Suko lagi.
Suko menambahkan, bahwa Rahmad Adi Mulyono kini tengah menjadi mahasiswa semester akhir di UM Surabaya, bahkan akan melangsungkan wisuda pada akhir Agustus mendatang.
“Semoga nanti di akhir Agustus tidak ada halangan, sehingga bisa mengikuti wisuda,” katanya.
Suko juga mengapresiasi mahasiswa yang mendapatkan julukan Spiderman Jatim tersebut, menurutnya, di tengah padatnya aktivitas menjadi seorang atlet, Adi bisa merampungkan kuliahnya secara tepat waktu.
“Kami ada kebijakan dan kurikulum khusus untuk atlet, jadi mereka tidak harus menulis skripsi, namun bisa memilih menulis biografi perjalanan hidup yang dibukukan, seperti yang dilakukan Mas Adi,” tandas Suko. (*/tim)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News