UM Surabaya

Sehingga Muhammadiyah melalui pimpinan pusat memang sudah seharusnya menambah jenis AUM baik pendidikan, kesehatan, kemanusiaan, filantropi, kebencanaan termasuk tambang bahkan lainnya seperti bank, industri, dan lainnya.

Islam mengajarkan keseimbangan antara ajaran Agama dan urusan Dunia bukan bertolak belakang atau hanya terpaku salah satunya, namun tetap berpihak pada keduanya.

AUM tambang tentu menjadi solusi terbaik yang tepat untuk dapat meminimalisasi keuntungan asing maupun jaringannya, dan juga meminimalisasi segelintir elite personal yang telah menjadi raja tambang, pemain tambang, pebisnis tambang dengan kekayaan melimpah tapi hanya untuk diri sendiri yang membuat kesenjangan semakin jauh melebar.

Ketika AUM Tambang hadir, maka segala sesuatu yang bersifat keuntungan dapat dirasakan sebagai kemaslahatan umat manusia termasuk warga Muhammadiyah itu sendiri dan bukan dijadikan kepentingan individu personal individu semata.

Persoalan tambang ketika telah menjadi amal usaha Muhammadiyah yang dipegang langsung oleh pimpinan pusat, tentu akan terintegrasi pula dengan gerakan lingkungan, ekologi, iklim, dan segala bentuk kepedulian pada alam lingkungan semesta.

Upaya konsolidasi, koordinasi, komunikasi, kolaborasi dan komitmen yang dilakukan pimpinan pusat Muhammadiyah secara langsung selama ini paling dikenal lebih cepat, efektif, efisien, sistematis, rapi, dan terukur daripada pimpinan wilayah dan pimpinan daerah apalagi pimpinan cabang dan pimpinan ranting yang walaupun semakin sedikit sempit tapi serba sulit.

Dukungan, doa, apresiasi dan juga partisipasi kehadiran AUM Tambang yang dipegang pimpinan pusat Muhammadiyah menjadi bagian ruhul jihad mewujudkan kemaslahatan.

Sehingga jangan lagi beranggapan bahwa AUM Tambang disamakan dengan berbagai kasus yang telah ada terjadi, padahal itulah potret ketika tambang salah jalan, salah tangan, salah pemberian dan salah urus oleh beberapa segelintir elite.

Bicara soal sesuatu yang trouble, jangan kan nantinya AUM Tambang, AUM yang sudah ada seperi sekolah, kampus dan rumah sakit pun memiliki dinamika internal yang cukup unik meskipun berbeda konteks dengan tambang, namun esensi problem sama bila ada sesuatu yang nantinya jadi persoalan.

Bukan Muhammadiyah namanya jika suatu hal tidak dapat diperbaiki, karena Muhammadiyah sangat mudah dalam melakukan perubahan dan pembenahan terhadap sesuatu yang menghambat jalannya organisasi maupun AUM.

Harapannya dengan adanya AUM tambang nantinya, tetap harus dikelola secara amanah, akuntabel, profesional, kompeten, bersih, efektif, berkemajuan, dan bermanfaat.

Jangan sampai terjadi kesalahan fatal dan jadikan itu sebagai ladang dakwah yang harus dijaga kehati-hatiannya, agar selamat dalam jalannya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini