*) Oleh: Sigit Subiantoro,
Anggota Majelis Tabligh PDM Kabupaten Kediri
Pernahkah kita merasa bete ketika ada teman memberi kita nasihat?
Pernahkah ketika teman memberi nasihat, kita malah mencari pembenaran (atas kesalahan sendiri)?
Pernahkah kita sedikit naik darah ketika teman sudah menasihati baik-baik?
Sekeras itukah hati kita?
Orang yang berhati keras tidak bisa memetik pelajaran dari nasihat-nasihat yang didengarnya, tidak bisa mengambil manfaat dari ayat maupun peringatan-peringatan, tidak tertarik meskipun diberi motivasi dan dorongan, tidak merasa takut meskipun ditakut-takuti.
Inilah salah satu bentuk hukuman terberat menimpa seorang hamba, yang mengakibatkan tidak ada petunjuk dan kebaikan yang disampaikan kepadanya, kecuali justru memperburuk keadaannya.
1. Saudara seimanku,
Terimalah nasihat walaupun kita semua tahu bahwa ikhlas suatu yang berat. Terimalah nasihat dari siapa pun yang berniat baik.
Meskipun itu dari adik kita,
Meskipun itu dari murid kita,
Meskipun itu dari anak-anak kita.
Sadarlah bahwa kita ini sangat butuh nasihat. Dan bersyukurlah, masih ada orang yang menyayangi kita.
Imam Adz-Dzahabi rahimahullah berkata:
“Tanda orang ikhlas itu adalah apabila diingatkan kesalahannya, ia tidak merasa panas hatinya, tidak juga ngeyel. Justru ia mengakui kesalahannya, dan mendoakannya, “Semoga Allah merahmati orang yang mengingatkan kesalahanku.”
2. Maka, senantiasa doakanlah orang yang masih menyayangi kita. Yaitu yang mau memberikan nasihat.
Tak lupa juga, mari memohon kepada Allah, dengan segala kerendahan hati agar Allah melembutkan hati kita.
Semoga bermanfaat. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google New