UM Surabaya

3. Kurikulum

Kurikulum yang diterapkan di dua lembaga pendidikan tinggi ini juga berbeda. Di universitas, kurikulum diulas lebih rinci dan luas.

Ada banyak disiplin ilmu yang ditawarkan dan mengedepankan pengetahuan secara teori dan penelitian.

Kurikulum di lembaga ini dirancang untuk menyiapkan mahasiswa sebagai individu yang kritis dan bisa berkontribusi pada pengetahuan di bidang yang didalami.

Sedangkan di politeknik, kurikulum lebih menekankan pada penerapan praktik dan spesialisasi di bidang tertentu.

Kurikulum ini dirancang untuk memberi bekal kepada mahasiswa agar memiliki kemampuan praktik yang dibutuhkan oleh industri.

4. Prospek kerja

Lulusan universitas yang memang lebih condong ke teori dan penelitian, mereka bisa memilih berbagai pilihan karir, seperti melanjutkan pendidikan ke tingkat pascasarjana, menjadi tenaga pengajar, atau memulai bisnis sendiri.

Di politeknik sendiri prospek kerja karir bagi lulusan yang cenderung memiliki keterampilan praktis seringkali siap untuk langsung masuk ke dunia kerja.

Tapi perlu dicatat bahwa keberhasilan karir seorang lulusan tidak ditentukan oleh jenis instansi pendidikannya, tapi juga oleh pengalaman, keterampilan, dan juga kemampuan lulusan.

5. Gelar yang diperoleh

Gelar yang diperoleh lulusan dari kedua instansi pendidikan ini berbeda. Mahasiswa yang menyelesaikan studi di universitas akan menyandang gelar ahli madya untuk jenjang D3.

Lalu ada gelar sarjana untuk lulusan yang telah menyelesaikan pendidikan strata 1 yang setara dengan jenjang D4

Gelar yang didapatkan lulusan politeknik adalah sarjana terapan (STr) atau ahli madya yang bisa mereka selesaikan di jenjang D3 atau D4.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini