Jangan hanya trilogi untung saja yakni profit, saham, dan bisnis semata saja. Ketika mengambil manfaat dari alam bumi, maka harus memberikan manfaat kembali pada alam bumi dan tidak hanya merusaknya, mengeksploitasinya, dan menghancurkan dengan berbagai alasan kegagalan teknis atau lainnya.
Ini menjadi sangat penting untuk diperhatikan secara detail dan berkelanjutan di dalam Muhammadiyah.
Antara Muhammadiyah Ecological Survival dan Muhammadiyah Miner Prospector ini harus terintegrasi, kolaboratif, kooperatif dan dapat berkesinambungan antar satu dengan yang lainnya sehingga dapat melahirkan keseimbangan.
Jangan sampai keduanya justru saling bertolak belakang, berlawanan dan bermusuhan karena perbedaan kepentingan. Muhammadiyah Ecological Survival maksudnya adalah para aktivis Muhammadiyah yang konsen pada ketahanan lingkungan hidup dan bumi untuk menjaga semesta agar tetap hijaunya bumi ini. Mereka fokus pada lingkungan, bumi, geografi, dan iklim dalam nuansa merawat serta menjaga.
Berbeda halnya dengan Muhammadiyah Miner Prospector, maksudnya adalah aktivis Muhammadiyah yang mencari sumber daya alam untuk dijadikan pertambangan demi kemaslahatan hidup sebagai kebutuhan teknologi terbarukan dan mesin industri.
Sehingga erat kaitannya dengan proses pertambangan, mengelola hasil kekayaan alam dan juga mengambilnya untuk manfaat kehidupan dalam nuansa memanfaatkan dan memberdayakan.
Antara Muhammadiyah Ecological Survival dengan Muhammadiyah Miner Prospector ini harus selalu terjalin kekompakan bagaikan sepasang kekasih atau sepasang benda yang sama tak bisa dipisahkan, justru saling melengkapi dan menutupi kekurangan antar satu dengan yang lainnya dalam konsep kebersamaan yang abadi langgeng bukan perpisahan.
Inilah yang menjadikan Muhammadiyah akan berbeda nantinya dengan ormas lainnya ketika menggarap tambang sebagai gerakan ekonomi baru pada ormas.
Pekerjaan pada proyek ini memang tidak bisa dilakukan secara instan, buru-buru dan dadakan, tentu harus melalui proses panjang yang berkelanjutan sebelum nantinya terjun untuk memulai aktivitasnya.
Sehingga seluruh kajian ini akan menjadi lebih baik yang dapat dilakukan dengan cara integrasi dan interkoneksi kolaboratif antara Muhammadiyah Ecological Survival dengan Muhammadiyah Miner Prospector nantinya. Keduanya diharapkan bagaikan suami istri atau ayah dan ibu yang saling memberikan perhatian antar satu dengan yang lainnya.
Peran ibu di sini tentu ada pada Muhammadiyah Ecological Survival yang kesanya lebih mengasihi dan menyayangi. Peran ayah di sini tentu ada pada Muhammadiyah Miner Prospector yang kesannya lebih menafkahkan dan mengayomi sebagai sebuah keluarga.