*) Oleh: Masro’in Assafani, MA
Wakil Ketua PDM Lamongan
Manusia pertama yang Tuhan Allah ciptakan adalah Nabi Adam as. Dengan penciptaan yang sangat indah dan sangat sempurna. Nabi Adam diciptakan dengan derajat tinggi lebih mulia melebihi dari makhluk lainnya.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَاِ ذْ قُلْنَا لِلْمَلٰٓئِكَةِ اسْجُدُوْا لِاٰ دَمَ فَسَجَدُوْۤا اِلَّاۤ اِبْلِيْسَ ۗ اَبٰى وَا سْتَكْبَرَ ۖ وَكَا نَ مِنَ الْكٰفِرِيْنَ
“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah kamu kepada Adam!” Maka mereka pun sujud kecuali iblis. Ia menolak dan menyombongkan diri dan ia termasuk golongan yang kafir.” (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 34)
Bahkan Tidak tanggung-tanggung, seketika itu pula Allah memuliakanya dengan menempatkan Adam di dalam sebuah tempat yang sangat mewah tiada tara, yaitu surga-Nya.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَقُلْنَا يٰۤـاٰدَمُ اسْكُنْ اَنْتَ وَزَوْجُكَ الْجَـنَّةَ وَكُلَا مِنْهَا رَغَدًا حَيْثُ شِئْتُمَا ۖ وَلَا تَقْرَبَا هٰذِهِ الشَّجَرَةَ فَتَكُوْنَا مِنَ الظّٰلِمِيْنَ
“Dan Kami berfirman, “Wahai Adam! Tinggallah engkau dan istrimu di dalam surga dan makanlah dengan nikmat (berbagai makanan) yang ada di sana sesukamu. (Tetapi) janganlah kamu dekati pohon ini, nanti kamu termasuk orang-orang yang zalim!” (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 35)
Namun dengan seiring perjalanan waktu, kehidupan yang penuh kenikmatan surga terusik dengan kedengkian Iblis. Iblis tidak suka keberadaan Adam menempati surga yang penuh kenikmatan itu, hingga iblis menggelincirkannya.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
فَاَ زَلَّهُمَا الشَّيْطٰنُ عَنْهَا فَاَ خْرَجَهُمَا مِمَّا كَا نَا فِيْهِ ۖ وَقُلْنَا اهْبِطُوْا بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ ۚ وَلَـكُمْ فِى الْاَ رْضِ مُسْتَقَرٌّ وَّمَتَا عٌ اِلٰى حِيْنٍ
“Lalu, setan memerdayakan keduanya dari surga sehingga keduanya dikeluarkan dari (segala kenikmatan) ketika keduanya di sana (surga). Dan Kami berfirman, “Turunlah kamu! Sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain. Dan bagi kamu ada tempat tinggal dan kesenangan di bumi sampai waktu yang ditentukan.” (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 36)
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
فَتَلَقّٰۤى اٰدَمُ مِنْ رَّبِّهٖ كَلِمٰتٍ فَتَا بَ عَلَيْهِ ۗ اِنَّهٗ هُوَ التَّوَّا بُ الرَّحِيْمُ
“Kemudian, Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, lalu Dia pun menerima tobatnya. Sungguh, Allah Maha Penerima Tobat, Maha Penyayang.” (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 37)