Kuliah di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), mahasiswa dipastikan mendapatkan tiga kompetensi penting. Tiga kompetensi tersebut, meliputi kompetensi profesional, akademik dan kompetensi enterpreneurship.
Rektor UMM Prof Dr Nazaruddin Malik SE MSi menjelaskan, ketiga kompetensi tersebut nantinya menjadi bekal utama bagi mahasiswa UMM. Sebagai sumber daya manusia (SDM) yang siap menyambut masa depan dan menjadi pribadi yang dicita-citakan.
“UMM tidak serta merta menuntut putra-putri sekalian untuk mendapat tiga kompetensi tersebut tanpa memberikan fasilitas dan program yang terbaik. Tentunya kami sudah menyiapkan tenaga pendidik yang profesional dan program-program terbaik. Salah satunya Center of Excellence (CoE) sebagai wadah untuk mengasah minat dan bakat,” seru Prof Nazar, sapaannya, di hadapan ribuah wali mahasiswa baru tahun 2024 di Dome UMM, Sabtu (3/8/2024).
Dalam agenda Silaturahmi Pimpinan UMM dengan Orang Tua Wali Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2024/2025. Prof Nazar menyampaikan, CoE merupakan bingkai besar yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan SDM unggul. Salah satunya untuk menyambut Indonesia Emas 2045.
“Saat ini sudah ada lebih dari 50 CoE berbasis program studi yang bekerjasama dengan ratusan instansi dalam negeri maupun luar negeri,” imbuh Prof Nazar seperti dilansir SERU.co.id, Sabtu (3/8/2024).
Senada, Sekretaris Badan Pembina Harian (BPH) UMM, Prof Dr Fauzan MPd mengatakan, kegiatan silaturahmi ini menjadi awal untuk merajut kebersamaan antara pimpinan UMM dengan wali mahasiswa. Dia menegaskan, Kampus Putih siap memberikan kepastian kepada seluruh wali mahasiswa. Kepastian tersebut menjadi salah satu bentuk komitmen dan tanggung jawab UMM yang telah mendapatkan amanah sebagai tempat menimba ilmu bagi putra-putri wali mahasiswa.
“Pertanyaan klasik yang seringkali ditanyakan oleh wali mahasiswa adalah kapan anak saya bisa lulus? Dan seringkali dijawab dengan kalimat ‘tergantung anaknya’, itu jawaban yang tidak bertanggung jawab. Tapi di sini, UMM pastikan, putra-putri bapak ibu sekalian itu pasti lulus tepat waktu selama 3,5 sampai 4 tahun, pasti mandiri, dan pasti bekerja,” tegasnya
Fauzan mengungkapkan, kampus putih memiliki banyak sekali mekanisme untuk meluluskan mahasiswa. Hal itu dimaksudkan untuk menghargai segala minat, bakat serta prestasi yang ditoreh selama menjadi bagian dari jas merah.
“Banyak kampus yang mekanisme masuknya sangat banyak, tapi saat ingin lulus hanya bisa pakai skripsi. Untungnya, di UMM para mahasiswa ini bisa lulus tanpa skripsi, misalnya saja dengan prestasi, baik yang akademik hingga non-akademik. Kami pastikan seluruh prestasi mahasiswa itu dihargai,” tegasnya.
Sementara itu, salah satu wali mahasiswa UMM, Aning Ida Uswiati membenarkan, seluruh pernyataan pimpinan Kampus Putih. Dibuktikan dengan kedua anaknya yang saat ini sudah sukses dalam menggapai cita-citanya masing-masing.
Anak pertamanya lulus 2016 dari UMM sebagai wisudawan terbaik dan baru saja menyelesaikan studi di Georgetown University, Washington DC Amerika. Sementara, anak keduanya lulus pada tahun 2021 dan saat ini langsung berkarir di UMM.
“Terimakasih UMM yang telah mengantar anak-anak saya meraih mimpi. Kini saya titipkan anak ketiga saya di UMM lagi. Saya sangat terkesan dengan kerja sama UMM yang luas dan banyak, utamanya instansi-instansi luar negeri,” ungkapnya.
Dibuktikan dengan anaknya yang bisa mendapat Beasiswa Djarum, program pertukaran di Singapura, magang di Thailand, summer camp di China, serta magang di BUMN. Terlebih, pembayaran di UMM yang bisa diangsur dan memudahkan bagi wali mahasiswa. (*//tim)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News