Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya terus melakukan inovasi dalam rangka menyiapkan SDM Muhammadiyah yang maju dan hebat. Salah satunya menyiapkan pendirian Program Doktoral (S3) Islamic Studies.
Program Doktor akan diarahkan pada pengembangan Kajian Islam Berkemajuan dan menjadi Pusat Pengembangan Muhammadiyah Studies di Indonesia dan dunia Muslim Internasional dengan pendekatan metode Multidisiplin-Interdisipliner.
Hal itu disampaikan Direktur Program Pascasarjana UM Surabaya Prof Abdul Hadi pada saat Yudisium Semester Gasal-Genap Tahun 2023-2024 di Gedung At Tauhid Tower, Sabtu (3/8/2024).
Kegiatan Yudisium ini diikuti 90 mahasiswa terdiri dari tiga prodi, yaitu Prodi Hukum Ekonomi Syariah (HES), Prodi Pendidikan Islam (PI), Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI).
Hadir dalam acara tersebur Rektor UM Surabaya Dr. dr. Sukadiono, MM, Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI Prof Dr. Abu Rahmad, dan Sekretaris PW Muhammadiyah Jatim Prof. Dr. Biyanto.
Sukadiono menyampaikan, ada tiga aspek yang harus dimiliki agar UM Surabaya menjadi maju.
“Ketiga aspek itu adalah visi perubahan (charge), mimpi (dream) dan pembeda (different),” terang pria yang menjabat Ketua PW Muhammadiyah Jatim ini.
Sementara itu, Abu Rahmat mengatakan, Perguruan Tinggi Keislaman (PTKIS) harus segera menyiapkan diri dalam menghadapi era disrupsi yang perubahannya begitu cepat dan acak.
“Makanya harus benar-benar dipersiapkan agar tidak ketinggalan kereta perubahan,” katanya.
Sekretaris Direktur Program Pascasarjana UM Surabaya Dr. Sholikh Al Huda menjelaskan, terkait proses pendirian Program Doktoral (S3) Islamic Studies, Tim Pendirian masih terus mengerjakan borang (dokumen akreditasi).
“Target kita pertengahan Agustus 2024 borang akan kita upload di sistem informasi Kemenag. Oleh karena itu, kita mohon doa pada semuanya agar diberi kelancaran dan kesuksesan,” pungkasnya. (m. roisuddin)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News
