Keutamaan Memuliakan Ibu
foto: depositphotho
UM Surabaya

*) Oleh: Ubaidillah Ichsan, S.Pd,
Korps Mubaligh Muhammadiyah (KMM) PDM Jombang

“Don’t use the sharpness of your words on your mother who taught you how to speak.”(Jangan gunakan ketajaman kata-katamu pada ibumu yang mengajarimu cara berbicara)

Dalam Islam memuliakan ibu adalah salah satu tugas penting yang harus dilakukan oleh anak.

Memuliakan ibu dianggap sebagai amal yang paling utama setelah beriman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. Sebagaimana dijelaskan dalam firman-Nya:

وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوٓا۟ إِلَّآ إِيَّاهُ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ ٱلْكِبَرَ أَحَدُهُمَآ أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.”(QS. Al-Isra:23)

Hadis yang dikutip dari Muslim juga menekankan pentingnya memuliakan ibu. Sahabat Abu Hurairah berkata bahwa ada seseorang bertanya kepada Rasulullah saw, Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata:

جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ أَحَقُّ بِحُسْنِ صَحَابَتِى قَالَ « أُمُّكَ » . قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ « أُمُّكَ » . قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ « أُمُّكَ » . قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ « ثُمَّ أَبُوكَ »

“Seorang pria pernah mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata, ‘Siapa dari kerabatku yang paling berhak aku berbuat baik?’ Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, ‘Ibumu’. Dia berkata lagi, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, ‘Ibumu.’ Dia berkata lagi, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, ‘Ibumu’. Dia berkata lagi, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, ‘Ayahmu’.” (HR.Muslim 8/331)

Menurut Sayyid Quthb ayat ini berkaitan dengan mengesakan Allah Swt. atau tauhid, yang kemudian tauhid itu dikaitkan dengan segala ikatan dan hubungan di dalam kehidupan, seperti ikatan keluarga, kelompok, ataupun ikatan hidup.

Pada ayat ini terdapat beberapa pesan yang terkandung di dalamnya antara lain: Mengesakan Allah SWT, kewajiban untuk berbakti kepada orang tua, mendoakan orang tua sebagai ungkapan terima kasih, kewajiban orang tua untuk mendidik anak-anaknya dengan baik dan penuh kasih sayang, dan manusia hendaklah menghargai jasa pendidiknya.

Menurut Imam Al-Ghazali, memuliakan ibu termasuk dalam akhlak terpuji. Ia menyatakan bahwa seorang muslim harus menundukkan diri di hadapan kedua orang tuanya dengan sikap hormat dan mengikuti keinginan mereka selama tidak bertentangan dengan ajaran agama.

Dari sini, dapat disimpulkan bahwa memuliakan ibu adalah tugas penting yang harus diemban oleh setiap anak. Oleh karena itu, sebagai umat muslim, kita harus selalu menghormati dan memuliakan ibu sepanjang waktu.

Semoga bermanfaat. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini