Muhammadiyah Selalu Melakukan Hijrah Progresif
UM Surabaya

*) Oleh: As’ad Bukhari, S.Sos, MA,
Analis Intelektual Muhammadiyah Islam Berkemajuan

Sebenarnya umat muslim itu secara garis besar masih banyak tertinggal dan ketertinggalannya begitu jauh untuk dapat menyusul serta melampaui, walaupun juga masih belum terlambat.

Islam di Indonesia meskipun masih dominan dan mayoritas, akan tetapi Indonesia masih bagian dari negara berkembang bahkan negara dunia ketiga yang bahkan dianggap tertinggal dengan negara kecil sebelahnya.

Hal ini karena berbagai faktor termasuk faktor buruknya kualitas politik dan pemerintahan serta rendahnya kualitas sumber daya manusia yang tidak memiliki jiwa kemandirian, kemajuan dan kapasitas. Suatu negeri yang besar lagi subur, namun kemajuan dan kesejahteraan masih luntur.

Di Indonesia ada organisasi Islam yang lahir sebelum negara ini sendiri terbentuk yang bernama Muhammadiyah. Muhammadiyah merupakan persyarikatan yang memiliki cita-cita untuk membangun kemajuan melalui pendidikan, kala itu generasi awal Muhammadiyah mendapatkan banyak tantangan dan hinaan soal konsep integrasi pendidikan Islam atau pendidikan agama dengan pendidikan sains atau pendidikan umum.

Agama tanpa sains akan menjadi mitologi yang membuat Islam pasrah dan lemah. Sehingga, Muhammadiyah memadukan antara agama dan sains itu terintegrasi untuk dapat mencerdaskan dan memajukan agama untuk kemaslahatan lagi kemanusiaan. Ini menjadikan Muhammadiyah adalah organisasi Islam yang tiap pergantian tahun baik Hijriyyah maupun Masehi selalu terus mengalami kemajuan dalam beragama, bernegara dan berorganisasi.

Muhammadiyah selalu melakukan hijrah progresif untuk membawa Islam semakin terdepan dalam membangun kembali peradaban dan kejayaan yang konkret atau nyata. Selama ini Islam di Indonesia dan dunia kerap kali terjadi perbedaan yang padahal secara sains dapat dipersatukan dengan melihat contoh nyata yang ada pada fenomena global dunia lainnya.

Hijrah progresif yang dilakukan Muhammadiyah buka hanya sekedar seremonial keagamaan semata, melainkan sebagai bentuk ruhul jihad dan jihadul ilmi antara Agama dan sains itu saling sinkronisasi dan terjadinya koheren yang positif.

Pentingnya hijrah dalam arti yang sesungguhnya untuk meninggalkan ketertinggalan, kejumudan dan kebodohan yang masih saja terus berulang akibat dari sains yang tidak dikuasai dan agama hanya jadi dogma maupun doktrin yang bersifat dikotomis serta mitologis semata.

Para ulama maupun ilmuwan kontemporer itu hanya pada keahlian satu bidang, berbeda halnya dengan para ilmuwan dan ulama terdahulu yang bisa kuasai berbagai ilmu agama dsn ilmu sains lainnya.

Inilah yang menjadikan Muhammadiyah selalu melakukan hijrah progresif yang tidak melepaskan agama dan sains tentunya.

Muhammadiyah merupakan organisasi Islam yang selalu mengajak umat manusia dan kaum muslim agar terus melakukan hijrah progresif yang berlandaskan Al Qur’an dan As Sunnah juga pada sains dan teknologi terbarukan dalam membaca setiap persoalan maupun permasalahan baru.

Sehingga kehidupan yang hijrah atau berpindah itu harus menuju kepada yang maju, benar, baik, positif dan kembali Jaya dalam peradaban. Bukan justru sebaliknya yang malah mundur, salah, buruk, negatif, dan tertinggal terus menerus dalam kejumudan.

Jangan hanya membelenggu agama dalam melupakan sains, tapi juga jangan pula menuhankan sains dan meninggalkan agama.

Karena antara agama dan sains itu menyatu khususnya dalam kultur Muhammadiyah yang membawa misi Islam berkemajuan yang mencerahkan semesta.

Dengan sikap konsisten, Muhammadiyah selalu melakukan hijrah progresif untuk mengejar ketertinggalan Islam dari peradaban ilmu pengetahuan yang diintegrasikan dengan agama.

Perlunya hijrah progresif disetiap awal tahun baru Islam dalam kalender Hijriyyah dari bulan Muharram itu kepada sesuatu yang dapat menyatukan Islam sedunia secara global, bukan lagi partikular, bukan lagi egosentris, dan bukan lagi perbedaan jumud.

Sebab menatap masa depan dan kejayaan islam itu harus optimis dengan ikhtiar yang nyata menuju kepada kemajuan yang kosmopolitan dan tidak hanya domestik lokal saja.

Salah satu contoh hijrah progresif Muhammadiyah adalah dengan mewujudkan Kalender Hijriyyah Global Tunggal (KHGT) untuk menyatukan umat Islam sedunia menjadi ummatan wahidan.

Dengan adanya KHGT dan juga amal usaha nyata lainnya, itu merupakan bukti bahwa Muhammadiyah selalu melakukan hijrah progresif tanpa henti dan terus menerus untuk mengembalikan peradaban Islam yang kosmopolitan. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini