UM Surabaya
Praha, Keindahan Jantung Eropa, dan Kehidupan Islam
Jam astronomi tertua di dunia masih beroperasi di Praha. foto: anadolu

Old Town dan Jam Astronomi

Pada perjalanan pertama kali ke kota ini, saya berangkat dari kota paris menggunakan FlixBus. Sebuah bus antar negara di Eropa dengan menawarkan tiket murah dan diskon.

Sedangkan perjalanan kali ini, saya berangkat dari kota Wina Austria dengan menggunakan FlixBus juga.

Jarak dari stasiun ke pusat destinasi kota Praha, tidak terlalu jauh. Tetapi saya tetap membeli tiket harian yang bisa digunakan naik transportasi publik seperti perahu, bus, dan kereta.

Harga tiket 7 Euro, namun akhirnya tiket tersebut tidak terpakai juga, karena saya berjalan kaki dari stasiun menuju pusat kota yang dikenal dengan Old Town.

Di pusat kota, tempat yang menjadi favorit untuk wisata adalah Jam Astronomi, Charles Bridge, dan katedral yang ada di bukit.

Baca juga: Cerita dari Munchen: Jejak Nazi sampai Muhammadiyah Deutscland e.V

Di kota tua, orang bisa menikmati keindahan berbagai bangunan tua serta Jam Astronomi yang sudah berusia 600 tahun lebih.

Dari lokasi jam Astronomi, pelancong juga bisa berjalan ke jembatan Charles atau Charles Bridge, sebuah jembatan yang sangat indah. Dari jembatan ini pula, saya bisa melihat keindahan sungai yang membelah kota Praha.

Salah satu tempat favorit pelancong di kota Praha adalah Jam Astronomi tua menempel pada dinding balai kota.

Jam dinding tersebut dibuat pada abad pertengahan, pada tahun 1410. Pada jam ini terdapat tiga bagian utama, yaitu pertama adalah bagian kalender.

Bagian ini termasuk baru dibandingkan bagian lainnya, karena dibuat pada tahun 1865 oleh Josef Manes. Kalender tersebut mewakili bulan-bulan dalam setahun.

Bagian kalender ini dilengkapi dengan medali yang berisi semua tanda zodiak dan simbol Kota Praha.

Pada bagian jam ini pula terdapat empat patung, yang disimbolkan sebagai seorang filsuf, seorang Malaikat, seorang astronom, dan seorang penulis sejarah.

Kedua, Jam Astronomi. Dial Astronomi ini mewakili alam semesta yang mewakili sudut pandang pembuatnya pada abad pertengahan.

Bagian ini mencakup cincin zodiak yang menunjukkan lokasi matahari dan dua jarum jam yang didesain membentuk bulan dan matahari.

Pada bagian ini pula, ada tiga waktu berbeda, yaitu dial waktu yang menunjukkan Ceko kuno, yang lebih besar menunjukkan waktu Eropa bagian tengah, dan lingkaran terkecil waktu jam Babylonia.

Dari tiga desain waktu serta kombinasi dengan kalender menunjukkan bahwa orang zaman dulu, memiliki kecanggihan dalam estimasi angka, termasuk soal waktu. Meskipun dengan peralatan terbatas dibandingkan dengan era sekarang.

Ketiga, Jam Astronomi ini dikelilingi oleh 12 patung Rasul. Patung-patung rasul tersebut dipahat di kayu dan terletak di jendela bagian tas jam astronomi.

Patung-patung Rasul yang bergerak tersebut memberi keindahan tersendiri pada jam Astronomi tersebut.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini