UM Surabaya

Yakni tiada seorang pun yang lebih keras siksaannya terhadap orang yang durhaka kepadanya pada hari itu selain Allah (Subhanahu wa Ta’ala) terhadap orang yang durhaka kepada-Nya.

{وَلا يُوثِقُ وَثَاقَهُ أَحَدٌ}

“dan tiada seorang pun yang mengikat seperti ikatannya.” (Al-Fajr: 26)

Artinya tiada seorang pun yang lebih keras ikatannya dan pukulannya daripada ikatan dan pukulan Malaikat Zabaniyah (juru siksa) terhadap orang-orang yang kafir kepada Tuhan mereka. Hal ini hanyalah menyangkut orang-orang yang berdosa dan orang-orang yang aniaya. Adapun apa yang dialami oleh jiwa yang suci lagi tenang yang selalu tetap tunduk patuh kepada kebenaran, maka dikatakan kepadanya:

{يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ ارْجِعِي إِلَى رَبِّكِ}

“Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu.” (Al-Fajr: 27-28)

Yaitu ke sisi-Nya, ke pahala-Nya, dan kepada apa yang telah disediakan oleh-Nya bagi hamba-hamba-Nya di dalam surga-Nya.

{رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً}

“dengan hati yang puas lagi diridai.” (Al-Fajr:28)

Yakni hati yang puas karena mendapat rida dari Allah (Subhanahu wa Ta’ala).

{فَادْخُلِي فِي عِبَادِي}

“Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku.” (Al-Fajr: 29)

Maksudnya, ke dalam golongan mereka yang diridai.

{وَادْخُلِي جَنَّتِي}

“dan masuklah ke dalam surga-Ku.” (Al-Fajr: 30)

Hal ini dikatakan kepada yang bersangkutan manakala dia menjelang ajalnya dan juga di saat hari Kiamat. Sebagaimana para malaikat menyampaikan kepadanya berita gembira ini di saat ia menjelang ajalnya dan di saat ia dibangkitkan dari kuburnya.

Kemudian ulama tafsir berbeda pendapat tentang siapa yang melatar belakangi turunnya ayat ini. Maka menurut riwayat Ad-Dahhak, dari Ibnu Abbas, ayat ini diturunkan berkenaan dengan sahabat Usman ibnu Affan. Dan menurut riwayat yang bersumberkan dari Buraidah ibnul Hasib, ayat ini diturunkan berkenaan dengan Hamzah ibnu Abdul Muttalib r.a.

Al-Aufi telah meriwayatkan dari ibnu Abbas, bahwa dikatakan kepada arwah yang tenang di hari kiamat: Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu. (Al-fajr: 27-28) Maksudnya kepada temanmu masing-masing, yakni badannya masing-masing yang telah dihuninya ketika di dunia. dengan hati yang puas lagi diridai-Nya. (Al-Fajr: 28)

Diriwayatkan pula darinya bahwa dia membaca ayat ini dengan bacaan berikut: Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku. (Al-Fajr: 29-30)

Hal yang sama telah dikatakan oleh Ikrimah dan Al-Kalbi, dan pendapat ini dipilih oleh ibnu Jarir, tetapi pendapat ini garib. Dan pendapat yang paling jelas (kuat) adalah yang pertama karena ada firman Allah (Subhanahu wa Ta’ala) yang menyebutkan:

ثُمَّ رُدُّوا إِلَى اللَّهِ مَوْلاهُمُ الْحَقِّ

“Kemudian mereka (hamba Allah) dikembalikan kepada Allah, Penguasa mereka yang sebenarnya.” (Al-An’am: 62)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini