Menjaga Waktu Agar Tak Merugi
Ilustrasi: dawn
UM Surabaya

*) Oleh: Ubaidillah Ichsan, S.Pd,
Korps Mubaligh Muhammadiyah (KMM) PDM Jombang

“Never waste time because what has passed will never happen again.”

(Jangan pernah menyia-nyiakan waktu karena yang sudah berlalu tidak akan pernah terulang kembali)

Sebagai muslim, kita harus bisa menggunakan waktu sebaik-baiknya sebagai salah satu cara mensyukuri nikmat Allah.

Dan waktu merupakan nikmat Allah yang tidak dapat diulang atau didapatkan kembali, karena waktu sejatinya selalu berjalan maju, tidak dapat diputar ataupun diperbaiki.

Dan manusia seringkali menjadi orang yang rugi karena telah menyia-nyiakan waktu yang Allah berikan, padahal dalam sumber syariat Islam, ada salah satu firman Allah yang memperingatkan agar kita senantiasa menggunakan waktu dengan baik.

Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah SWT:

وَالْعَصْرِۙ (١)اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ (٢)اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (٣)

“Demi masa, sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh serta saling menasihati untuk kebenaran dan kesabaran.”( Qs. Al-Asr:1-3)

Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah Jilid 15 menjelaskan isi kandungan surat Al Asr yaitu terkait pentingnya memanfaatkan waktu, serta mengisinya dengan kesibukan yang berfaedah.

Namun bila waktu tidak digunakan dengan baik, maka Allah SWT nyatakan seseorang akan mengalami kerugian dan celaka nantinya.

Rasulullah saw pun mengajarkan kepada umatnya untuk memanfaatkan waktu sebaik-baiknya, sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari:

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنْ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ

“Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu anhuma, dia berkata: Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Dua kenikmatan, kebanyakan manusia tertipu pada keduanya, (yaitu) kesehatan dan waktu luang.”(HR Bukhari No. 5933)

Ibnul Jauzi rahimahullah berkata: “Kadang-kadang manusia itu sehat, tetapi dia tidak longgar, karena kesibukannya dengan penghidupan. Dan kadang-kadang manusia itu cukup (kebutuhannya), tetapi dia tidak sehat.

Maka jika keduanya terkumpul, lalu dia dikalahkan oleh kemalasan melakukan kataatan, maka dia adalah orang yang tertipu.

Kesempurnaan itu adalah bahwa dunia merupakan ladang akhirat, di dunia ini terdapat perdagangan yang keuntungannya akan nampak di akhirat.

Banyak ulama yang menekankan pentingnya menjaga waktu. Imam Al-Ghazali misalnya, dalam kitabnya “Ihya Ulumuddin,” menyarankan agar waktu dimanfaatkan dengan baik agar tidak merugi dalam kehidupan akhirat.

Ibnul Qayyim Al-Jauziyah juga menuliskan pentingnya menjaga waktu dalam kitabnya “Zadul Ma’ad fi Hadyi Khairiil Ibad. ”

Oleh karena itu, kita sebagai Muslim harus senantiasa menjaga dan memanfaatkan waktu yang diberikan Allah SWT secara bijak dan produktif.

Dengan begitu, kita akan menjadi orang-orang yang tidak merugi dan mendapatkan keberhasilan di dunia dan akhirat.

Semoga bermanfaat. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini