*) Oleh: Ferry Is Mirza DM
Sahabat saudaraku seiman,
Kebanyakan orang mudah tersinggung, bahkan bisa jadi sakit hati pada saat kekurangan atau kesalahannya diketahui atau diumumkan dibicarakan khalayak umum.
Namun sebaliknya begitu senangnya jika kebaikan itu diketahui orang, apalagi di depan orang banyak
Begitu sulitnya manusia untuk introspeksi diri, mencari kekurangan sendiri agar dapat segera memperbaiki diri, dan takut akan dosa-dosa kalau kekurangan itu belum diperbaiki, namun keburu meninggal
Ada saja “Penyakit Hati” yang sangat membahayakan dan mudah merasuki bagi setiap manusia yaitu keangkuhan, kerakusan, keirihatian dan lain sebagainya
Sahabat dan saudaraku,
Menilai orang adalah perkara mudah. Semudah membalikkan telapak tangan kita. Tetapi, tidak kalau untuk menilai diri kita sendiri
Benteng penghalangnya bernama keangkuhan. Umumnya terlalu kokoh untuk bisa dirobohkan
Rendah hati, senang mengakui kekurangan dan kesalahan diri sendiri menjadi hal yang langka dan sulit ditemukan
Begitulah sifat sebagian dari manusia karena kebeningan jiwa dan tekad untuk terus memperbaiki diri tidak menyertai hati setiap orang
Iri, Dengki, Rakus, Angkuh dan segenap penyakit hati lainnya kerap menguasai diri seseorang, padahal itu adalah sumber segala dosa
Rasulullah shalallahu alahi wasallam pun mengingatkan
Tiga hal yang merupakan sumber segala dosa, hindarilah dan berhati- hatilah terhadap ketiganya itu
Hati-hati terhadap keangkuhan karena keangkuhan membuat Iblis enggan bersujud kepada Adam
Hati hatilah terhadap tamak (rakus) karena ketamakan mengantar Adam memakan buah terlarang
Berhati hatilah terhadap “iri hati” karena kedua anak Adam (Qabil dan Habil) salah seorang di antaranya membunuh saudaranya akibat dorongan iri hati.” (HR. Ibn Asakir)
Karena tiga penyakit hati itu pula, kita terlalu sibuk memperhatikan dan menilai orang lain
hingga pupa dan tak sadar tentang kekurangan diri sendiri
Introspeksi diri itu merupakan ciri kearifan dan beningnya jiwa seseorang
Sungguh malangnya mereka yang sibuk menilai orang menyalahkan menghakimi, seolah dirinyalah yang paling benar.
Lebih baik kita memperbanyak introspeksi diri dan menjauhi berburuk sangka terhadap orang lain
Abu Hurairah berkata, Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda:
“Jauhilah buruk sangka karena … buruk sangka adalah sedusta berita.” (HR Bukhari Muslim)
Semoga kita menjadi pribadi yang senang melakukan introspeksi diri
Alhamdulillah, kita masih diberi Allah Ta’ala kesempatan beribadah. Insya Allah, Allah menerima amal ibadah kita, mengampuni segala dosa kita, diberi sehat wal ‘afiat, berlimpah rezeki yang barakah dan senantiasa di dalam lindungan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Aamiin aamiin yaa rabbalamiin.
Insya Allah bermanfaat. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News