Tiga Penyakit Hati
Ilustrasi: shutterstock
UM Surabaya

*) Oleh: Ferry Is Mirza DM

Sahabat saudaraku seiman,

Kebanyakan orang mudah tersinggung, bahkan bisa jadi sakit hati pada saat kekurangan atau kesalahannya diketahui atau diumumkan dibicarakan khalayak umum.

Namun sebaliknya begitu senangnya jika kebaikan itu diketahui orang, apalagi di depan orang banyak

Begitu sulitnya manusia untuk introspeksi diri, mencari kekurangan sendiri agar dapat segera memperbaiki diri, dan takut akan dosa-dosa kalau kekurangan itu belum diperbaiki, namun keburu meninggal

Ada saja “Penyakit Hati” yang sangat membahayakan dan mudah merasuki bagi setiap manusia yaitu keangkuhan, kerakusan, keirihatian dan lain sebagainya

Sahabat dan saudaraku,

Menilai orang adalah perkara mudah. Semudah membalikkan telapak tangan kita. Tetapi, tidak kalau untuk menilai diri kita sendiri

Benteng penghalangnya bernama keangkuhan. Umumnya terlalu kokoh untuk bisa dirobohkan

Rendah hati, senang mengakui kekurangan dan kesalahan diri sendiri menjadi hal yang langka dan sulit ditemukan

Begitulah sifat sebagian dari manusia karena kebeningan jiwa dan tekad untuk terus memperbaiki diri tidak menyertai hati setiap orang

Iri, Dengki, Rakus, Angkuh dan segenap penyakit hati lainnya kerap menguasai diri seseorang, padahal itu adalah sumber segala dosa

Rasulullah shalallahu alahi wasallam pun mengingatkan
Tiga hal yang merupakan sumber segala dosa, hindarilah dan berhati- hatilah terhadap ketiganya itu

Hati-hati terhadap keangkuhan karena keangkuhan membuat Iblis enggan bersujud kepada Adam

Hati hatilah terhadap tamak (rakus) karena ketamakan mengantar Adam memakan buah terlarang

Berhati hatilah terhadap “iri hati” karena kedua anak Adam (Qabil dan Habil) salah seorang di antaranya membunuh saudaranya akibat dorongan iri hati.” (HR. Ibn Asakir)

Karena tiga penyakit hati itu pula, kita terlalu sibuk memperhatikan dan menilai orang lain
hingga pupa dan tak sadar tentang kekurangan diri sendiri

Introspeksi diri itu merupakan ciri kearifan dan beningnya jiwa seseorang

Sungguh malangnya mereka yang sibuk menilai orang menyalahkan menghakimi, seolah dirinyalah yang paling benar.

Lebih baik kita memperbanyak introspeksi diri dan menjauhi berburuk sangka terhadap orang lain

Abu Hurairah berkata, Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda:

“Jauhilah buruk sangka karena … buruk sangka adalah sedusta berita.” (HR Bukhari Muslim)

Semoga kita menjadi pribadi yang senang melakukan introspeksi diri

Alhamdulillah, kita masih diberi Allah Ta’ala kesempatan beribadah. Insya Allah, Allah menerima amal ibadah kita, mengampuni segala dosa kita, diberi sehat wal ‘afiat, berlimpah rezeki yang barakah dan senantiasa di dalam lindungan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Aamiin aamiin yaa rabbalamiin.

Insya Allah bermanfaat. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini