*) Oleh: Masro’in Assafani, MA
Wakil Ketua PDM Lamongan
Allah mengutus Rasul guna membawa risalah Tuhan untuk dipedomani di dalam kehidupan. Dengan petunjuk yang dibawa para utusan diharapkan manusia menjadi baik secara manusiawi.
Karena hakikat manusia adalah makhluk yang paling mulia. Tentu dengan bagaimana manusia mau berbuat kebajikan sebagaimana petunjuk para Rasul Allah.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
هُوَ الَّذِيْۤ اَرْسَلَ رَسُوْلَهٗ بِا لْهُدٰى وَدِيْنِ الْحَـقِّ لِيُظْهِرَهٗ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهٖ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ
“Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar, untuk memenangkannya di atas segala agama meskipun orang-orang musyrik membencinya.” (QS. As-Saff 61: Ayat 9)
Rasul hanyalah berfungsi tugas menyampaikan wahyu di dalam memberi jalan petunjuk Allah SWT.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَلَوْ شَآءَ اللّٰهُ مَاۤ اَشْرَكُوْا ۗ وَمَا جَعَلْنٰكَ عَلَيْهِمْ حَفِيْظًا ۚ وَمَاۤ اَنْتَ عَلَيْهِمْ بِوَكِيْلٍ
“Dan sekiranya Allah menghendaki, niscaya mereka tidak mempersekutukan-Nya. Dan Kami tidak menjadikan engkau penjaga mereka; dan engkau bukan pula pemelihara mereka.” (QS. Al-An’am 6: Ayat 107)
Kandungan Ayat
- Sekiranya ; “Dan sekiranya Allah menghendaki, niscaya mereka tidak mempersekutukan(-Nya).
- Penjaga ; “Dan Kami tidak menjadikan engkau penjaga mereka
- Pemelihara ; “Dan engkau bukan pula pemelihara mereka.”
Ibrah, pelajaran yang dapat diambil:
Ayat ini berhubungan dengan Al-An’am; sanggup membuat manusia ini menjadi mukmin dan kemusyrikan menjadi hilang. Orang bersatu di dalam tauhid, laksana keberadaan malaikat yang tunduk di samping Tuhannya.
Bahwa tugas dan fungsi rasul adalah cukup menyampaikan, diterima tidaknya kembali kepada Allah.
Catatan
Rasul bertugas sebagaimana fungsinya bahkan perjuangan sudah dilakukan, maka untuk dakwah kita, diterima tidaknya kembali kepada Allah SWT.
Doa Bertawakal Kepada Allah SWT.
Doa Penyerahan diri dengan totalitas kepada Allah:
رَّبَّنَا عَلَيْكَ تَوَكَّلْنَا وَإِلَيْكَ أَنَبْنَا وَإِلَيْكَ ٱلْمَصِيرُ رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِّلَّذِينَ كَفَرُوا۟ وَٱغْفِرْ لَنَا رَبَّنَآ ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ
“Ya Tuhan kami, hanya kepada Engkaulah kami bertawakal, hanya kepada Engkaulah kami bertobat, dan hanya kepada Engkaulah kami kembali. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi orang-orang kafir. Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami. Sungguh hanya Engkau Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al-Mumtahanah; 4-5). (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News