Bangkitnya Gairah Perlawanan
Keputusan yang dikeluarkan oleh Mendikbud itu telah memicu gerakan perlawanan dari Ummat Islam Indonesia, salah satunya dari sastrawan Yogya, Emha Ainun Najib. Cak Nun gelisah dan marah, hingga menulis puisi dan naskah teater berjudul “Lautan Jilbab”.
Cak Nun bersama Jamaah Shalahuddin UGM menggelar pentas teater lautan jilbab di mana mana. Konon pementasan yang melibatkan ratusan orang itu mampu menarik audiens sebanyak 3.500 penonton di Stadion Wilis, Madiun.
Penyair Taufiq Ismail dan grup Bimbo juga melakukan hal serupa. Mereka mencetak lagu hits soal perempuan berjilbab. Inspirasi muncul dari seorang mahasiswi ITB-yang cantik dan pintar-bernama Aisyah. Ada nada syahdu terdengar begitu mengucap namanya.
Sama dengan “Lautan Jilbab” Emha Ainun Nadjib, lagu “Aisyah Adinda Kita” Bimbo juga terdengar di mana-mana. Puisi dan lagu itu telah menghipnotis semangat gerakan Mahasiswa untuk melakukan perlawanan terhadap pelarangan Jilbab.
Saya berdiskusi dengan Amala Rahmah, perempuan yang dulu ketika SMA terlibat aktif dalam gerakan perlawanan terhadap pelarangan itu. Perempuan berjilbab dan bergelar doktor di bidang Kesehatan Masyarakat itu bercerita, bahwa kehendaknya menggunakan jilbab saat itu dilatarbelakangi oleh spirit perlawanan terhadap Rezim Soeharto. Tidak lebih!
Bisa dibayangkan, betapa kuatnya gerakan perlawanan yang muncul saat itu. Sikap militan itu tumbuh secara kuat dari dalam, hingga mampu mengubah pandangan dan sikap hidupnya. Gerakan itu juga diikuti oleh banyak sekali perempuan lain yang memiliki spirit perlawanan serupa.
Maraknya perlawanan yang muncul ketika itu membuat Soeharto mencabut keputusannya. Pada tahun 1990, Soeharto memperbolehkan kembali penggunaan jilbab seperti tertulis dalam Surat Keputusan Dirjen Pendidikan dan Menengah nomor 100/C/Kep/D/ tahun 1991.
Konon, perubahan ini disebabkan karena Soeharto sedang ingin mendapat dukungan suara dari kaum Muslimin menjelang pemilu. Sejak saat itu, jilbab menjadi atribut yang banyak dipakai oleh para perempuan muslimah Indonesia.