Muhammadiyah dan Tanggung Jawab Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat
Agus Edi Sumanto,
UM Surabaya

*) Oleh: Dr. Agus Edi Sumanto,
Wakil Ketua Lazismu Jawa Timur dan Direktur Wakaf PP Muhammadiyah

Muhammadiyah, sebagai salah satu organisasi Islam modern terbesar di Dunia, telah lama dikenal karena komitmennya dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan sosial.

Namun, dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks, mengembangkan sektor ekonomi menjadi langkah strategis yang perlu ditingkatkan prioritasnya dalam rangka mencapai tujuan kesejahteraan masyarakat yang lebih luas.

1. Mengoptimalkan Potensi Ekonomi Umat

Sebagai organisasi yang memiliki jaringan luas dan anggota yang tersebar di seluruh Indonesia bahkan dunia, Muhammadiyah memiliki potensi besar untuk mengembangkan ekonomi umat.

Pengembangan ekonomi ini tidak hanya terbatas pada usaha kecil dan menengah (UKM), tetapi juga bisa mencakup investasi dalam sektor-sektor strategis seperti pertanian, perikanan, logistik dan teknologi.

Dengan memanfaatkan potensi tersebut, Muhammadiyah dapat berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja, peningkatan pendapatan, dan pengentasan kemiskinan.

Program-program pemberdayaan ekonomi yang berbasis pada prinsip Syariah dan keberlanjutan dapat menjadi solusi yang relevan dalam konteks ini.

2. Pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM)

UKM memiliki peran vital dalam perekonomian nasional, terutama dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

Muhammadiyah dapat memainkan peran kunci dalam pemberdayaan UKM melalui pelatihan, pendampingan, dan akses ke modal.

Program-program seperti pelatihan kewirausahaan, pendampingan usaha, dan pembiayaan ultra mikro, mikro dan menengah dapat membantu anggota Muhammadiyah dan masyarakat umum untuk memulai dan mengembangkan usaha mereka.

Inisiatif seperti pendirian pusat-pusat inkubator bisnis melalui kerjasama dengan Instansi Pemerintah setempat dan lembaga keuangan syariah dapat memperkuat ekosistem UKM dan mendorong inovasi.

Dengan dukungan yang tepat, UKM bisa menjadi motor penggerak ekonomi lokal yang berkelanjutan.

BankZiska, salah satu program Lazismu Jawa Timur, sebagai penopang dan penggerak sektor ekonomi pada level yang paling rawan, yaitu sektor ekonomi ultra mikro perlu mendapat dukungan penuh dari segenap unsur pimpinan disetiap tingkatan mulai dari Pimpinan Pusat (PP) hingga Pimpinan Ranting (PR).

BankZiska telah terbukti menurunkan ketergantungan dari jeratan rentenir ribawi dengan tingkat keberhasilan hingga 65 persen serta mampu meningkatkan kemampulabaan para pengusaha ultra mikro, sehingga mereka tetap dapat menjaga martabatnya dan tidak terjerumus dalam aktivitas yang tercela seperti judi online dan sejenisnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini