As-Suyuthi rahimahullah berkata: “Beberapa ulama berpendapat berdasarkan hadis ini bahwa orang yang berjihad di jalan Allah (ribath) tidak akan ditanya di dalam kuburnya seperti halnya orang yang mati syahid.” Orang yang berjihad di jalan Allah (ribath) juga akan terus diberikan rezekinya.”
Allah Ta’ala berfirman: “Bahkan, mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki.” (QS. Ali Imran: 169)
Orang yang berjihad di jalan Allah (ribath) juga akan dibangkitkan pada hari kiamat dalam keadaan aman dari ketakutan yang besar.
Allah Ta’ala berfirman:
“Mereka tidak diliputi oleh ketakutan yang besar, dan malaikat- malaikat menyambut mereka (dengan mengatakan), ‘Inilah harimu yang telah dijanjikan kepadamu.” (QS. Al-Anbiya’: 103)
Allah Ta’ala juga berfirman:
“Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, lalu terkejutlah segala yang di langit dan segala yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah.” (QS. An-Naml: 87)
Betapa banyak pahala besar yang akan didapatkan oleh orang yang mati saat berjihad di jalan Allah (ribath), sejak zaman para sahabat radhiyallahu ‘anhum dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, hingga Allah Ta’ala mewarisi bumi dan seisinya.
“Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.” (QS. Al-Hadid: 21).
Sedekah Jariyah
Sedekah jariyah adalah sedekah yang terus mengalir dan berkelanjutan, seperti wakaf yang ditujukan untuk berbagai kebaikan.
Jenisnya banyak, di antaranya: menggali sumur, membangun tempat penampungan, menanam pohon, membangun masjid, panti asuhan, dan mendonorkan organ tubuh dengan aturan yang berlaku, seperti tidak untuk diperjualbelikan dan dilakukan dari orang yang masih hidup kepada yang masih hidup atau dari orang yang sudah meninggal kepada yang masih hidup.
Mengenai hal ini, Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:
“Sesungguhnya di antara amalan dan kebaikan seorang mukmin yang akan terus mengalir kepadanya setelah kematiannya adalah …” Beliau menyebutkan di antaranya: “Mushaf yang ia wariskan, masjid yang ia bangun, rumah singgah yang ia bangun, sungai yang ia alirkan, atau sedekah yang ia keluarkan dari hartanya saat sehat dan hidup, akan terus mengalir kepadanya setelah kematiannya.” (HR. Ibnu Majah)