Merasa Diri Paling Unggul
foto: gettyimages
UM Surabaya

*) Oleh: Dr. Ajang Kusmana

Allah menciptakan iblis dari api, malaikat dari cahaya dan manusia dari tanah.

Iblis menjadikan dalil kebaikan dirinya dengan unsur yang dari padanya ia diciptakan.

Faktor psikologis yang mendorong iblis bersikap sombong adalah dia merasa bahwa dirinya lebih baik, bahwa unsur api

lebih mulia dari tanah, sehingga dia menganggap dirinya lebih baik dari pada Nabi Adam.

Iblis merasa gengsi untuk sujud (hormat) kepada Nabi Adam yang diciptakan dari tanah.

Perasaan unggul (superioritas) dari orang lain di dalam hati (kibr) yang diungkapkan dalam perbuatan disebut sombong (takabur).

Merasa diri paling unggul, merasa diri lebih, yang menjadi pokok pangkal kesombongan, bahwa dirinya lebih hebat, lebih pandai, lebih kaya, lebih terhormat (karena status sosial, jabatan, keturunan) dan lebih saleh daripada orang lain.

Sombong adalah salah satu sifat yang tercela, dapat menutup hati, menjauhkan hamba kepada Sang Pencipta dan dapat menjerumuskan seseorang ke dalam lembah yang hina (neraka).

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ قَالَ أَأَسْجُدُ لِمَنْ خَلَقْتَ طِينًا.

“Dan (ingatlah), tatkala Kami berfirman kepada para malaikat: Sujudlah kamu semua kepada Adam, lalu mereka sujud kecuali iblis. Dia berkata: Apakah aku akan sujud kepada orang yang Engkau ciptakan dari tanah? (QS. Al Isra’ ayat 61). (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini