Hilman Latief Ajak Mahasiswa UMS Pahami Empat Isu Besar Risalah Islam Berkemajuan
Hilman Latief dalam Pembukaan Masa Taaruf Mahasiswa Baru UMS.
UM Surabaya

Bendahara Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Hilman Latief menghadiri Pembukaan Masa Taaruf Mahasiswa Baru Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) pada Senin (19/8/2024) di Edutorium UMS. Hilman menyoroti empat isu besar terkait Risalah Islam Berkemajuan yang menjadi salah satu pembahasan dalam Muktamar Muhammadiyah yang digelar di Gedung Edutorium KH Ahmad Dahlan, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Hilman mengaitkan konsep Risalah Islam Berkemajuan dengan proyeksi Indonesia Emas 2045. Ia menekankan peran mahasiswa baru sebagai generasi yang akan memegang peran penting pada masa depan bangsa.

Pada poin pertama, Hilman membahas tentang Islam dan gerakan dakwah Muhammadiyah. Menurutnya, misi dakwah Muhammadiyah meliputi amar ma’ruf nahi munkar dalam konteks yang luas, mencakup aspek sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Hilman menegaskan, dakwah Muhammadiyah adalah misi kebenaran yang harus didialogkan dengan prinsip-prinsip kehidupan di tengah masyarakat yang kompleks dan dinamis dan hal tersebut bukanlah sebuah tugas yang tidak mudah.

Selanjutnya, Hilman menekankan pentingnya inovasi sosial dalam menghadapi berbagai persoalan di masyarakat, yang menjadi poin kedua dalam Risalah Islam Berkemajuan. Ia berharap agar mahasiswa baru UMS dapat menjadi inovator yang mampu mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045, tidak hanya dengan memahami ilmu tetapi juga dengan mengimplementasikannya dalam kehidupan bermasyarakat.

“Tidak hanya memahami tapi juga mampu mengimplementasi ilmu yang didapatkan di masa perkuliahan terutama dalam bermasyarakat sebagai gerakan dakwah,” jelas Hilman.

Pada poin ketiga, Hilman mengungkapkan bahwa beragama membutuhkan penalaran dan pemikiran yang mendalam. Ia menekankan pentingnya menjadikan Islam sebagai gerakan ilmu, di mana agama tidak hanya menjadi simbol tetapi juga diwujudkan dalam tindakan aktual.

Terakhir, Hilman menutup pidatonya dengan menggarisbawahi pentingnya Islam sebagai gerakan amal. Ia menekankan bahwa ilmu yang diperoleh harus mampu memberikan dampak dan diamalkan di lingkungan sekitar serta masyarakat luas.

Dengan pendidikan yang baik, Hilman optimistis bahwa bangsa Indonesia akan mampu mencapai tahapan tertinggi dalam memahami, menganalisis, mengkomparasi, dan menciptakan inovasi baru, yang pada akhirnya akan mendukung tercapainya Indonesia Emas 2045.

Hilman berharap mahasiswa baru UMS dapat menjadi bagian dari upaya mewujudkan bangsa yang berkemajuan melalui pengamalan nilai-nilai Islam yang progresif demi tercapainya Indonesia Emas 2045. (bhisma)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini