*) Oleh: Ubaidillah Ichsan, S.Pd,
Korps Mubaligh Muhammadiyah (KMM) PDM Jombang
“In whatever difficult conditions, we must be able to cultivate a positive, optimistic attitude full of hope for a better future.”
(Dalam kondisi sesulit apapun, kita harus mampu menumbuhkan sikap positif, optimis penuh harapan untuk masa depan yang lebih baik)
Sabar dan optimis adalah dua kunci dalam menjalani hidup dengan bahagia dan tenang. Sabar mengajarkan kita untuk tetap tenang dan tabah dalam menghadapi cobaan dan rintangan.
Sementara optimistis mengajarkan kita untuk selalu melihat sisi positif dari segala situasi. Sebagaimana dijelaskan dalam firman-Nya:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.” (QS. Ali-Imran: 200)
Dalam ayat ini diperintahkan kepada orang beriman untuk bersabar, sabar menghadapi gangguan orang lain, melakukan ketaatan (menunggu salat setelah salat), disuruh pula bertakwa kepada Allah, supaya menjadi orang yang beruntung di dunia dan akhirat.
Imam Al-Ghazali mengatakan: “Sabar adalah menahan hati dari keinginan yang berlebihan dan keinginan yang buruk.”
Sementara itu, Ibn Qayyim Al-Jauziyah menyatakan: “Sabar adalah pintu kebahagiaan dan kebaikan, sedangkan mengeluh dan kegelisahan hanya akan membuka pintu kesedihan.”
Maka oleh sebab itu, kita semua harus belajar untuk memiliki sabar dan optimistis dalam menghadapi hidup.
Kita harus menghayati dan mengamalkan nilai-nilai ini di dalam kehidupan sehari-hari agar dapat menjalani hidup dengan lebih bahagia dan tentram, serta mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Semoga bermanfaat. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News