*) Oleh: Dr. Ajang Kusmana
Di antara pengaruh buruk dosa dan maksiat adalah menghalangi orang dari ketaatan.
Al-Imam Sufyan ats-Tsawri rahimahullah berkata,
حرمت قيام الليل أربعة أشهر بذنب أذنبته
“Selama empat bulan aku terhalang dari qiyamul lail (menghidupkan malam dengan ketaatan) karena dosa yang aku lakukan.”
Jika diri berat menjalankan ketaatan atau ketaatan terasa hambar maka itu pertanda banyaknya dosa-dosa kita.
Dosa-dosa itu menorehkan bintik-bintik hitam di hati yang semakin terus menumpuk menutupi hati hingga buta. wal-‘iyaadzubillah.
Inilah yang disebut oleh Allah ta’ala di dalam firman-Nya,
كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
“Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu (dari perbuatan dosa) telah menutupi hati mereka.”
📖(QS. al-Muthaffifin: 14)
Tiada jalan lain membersihkan hati dan mensucikan jiwa selain kembali kepada Allah dengan sungguh-sungguh bertaubat, thalabul ilmi dan banyak istighfar. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News