Jatim Usung 5 Agenda Strategis di Jambore Media Afiliasi Muhammadiyah
Para jurnalis Muhammadiyah Jatim di Edutorium UMS. foto: azrohal/pwmu
UM Surabaya

Sepuluh jurnalis Media Afiliasi Muhammadiyah Jatim menghadiri perhelatan Hari Pers dan Literasi Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Sabtu-Minggu (24-25/8/2024).

Para jurnalis tersebut adalah Afifun Nidlom dan Agus Wahyudi (Majelistabligh.id); Aan Hariyanto dan Edi Purwanto (Maklumat.id), serta Azrohal Hasan, Achmad Santoso, Alfain Jalaluddin Romadhon, Uswatun Hasanah (PWMU); Banyu Octaviandy; dan Habib Muhamad Muzaki (Matan).

Dalam perhelatan tersebut, Jatim mengusung lima agenda strategis dalam pertemuan yang diikuti oleh 100 jurnalis media afiliasi Muhammadiyah se-Indonesia.

Pertama, perlunya peningkatan kapasitas jurnalis media afiliasi Muhammadiyah. Hal ini diwujudkan melalui pelatihan berkelanjutan, termasuk pelatihan khusus dalam menulis berita, investigasi, dan pelaporan mendalam.

“Penguatan pemahaman terhadap kode etik jurnalistik dan prinsip-prinsip independensi serta integritas juga perlu dilakukan secara serius, termasuk penggunaan media sosial dan analisis data,” ujar Muhammad Mirdasy, pemimpin umum Maklumat.id.

Kedua, pentingnya dukungan berupa akses pendanaan untuk penelitian atau studi lanjutan di bidang jurnalistik. Hal ini dapat diwujudkan melalui kemitraan dengan berbagai institusi seperti Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), LSM, dan lembaga internasional.

Ketiga, kebutuhan akan perlindungan hukum yang kuat untuk kebebasan pers dan kebebasan berekspresi. Kebijakan ini sangat penting untuk melindungi jurnalis dari ancaman fisik, hukum, maupun siber.

Keempat, pembentukan kantor berita berupa portal khusus yang berisi berita resmi Muhammadiyah secara nasional.

Kelima, adanya sindikasi seluruh jaringan media Muhammadiyah di bawah satu payung. Sindikasi ini memungkinkan konten dari sebuah media untuk didistribusikan ke banyak platform dan media lain.

“Ini perlu dilakukan untuk meningkatkan jangkauan dan jumlah audiens yang dapat dijangkau. Kami mengusulkan pembentukan lembaga khusus yang ditangani oleh para jurnalis Muhammadiyah,” kata Mirdasy.

Afifun Nidlom, redaktur pelaksana Majelistabligh.id, menilai pertemuan Media Afiliasi Muhammadiyah sangat penting.

“Jumlah media afiliasi Muhammadiyah terus bertumbuh. Sekarang sudah lebih dari seratus media. Ini perlu dikonsolidasikan agar dapat memperluas pengaruhnya,” tandas Nidlom.

Dia menambahkan, selain peningkatan kapasitas, media afiliasi Muhammadiyah juga perlu menjaga kualitas, profesionalisme, dan integritas. Salah satunya dengan penyelenggaraan sertifikasi jurnalis.

Menurut dia, sertifikasi memastikan bahwa jurnalis memiliki keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk menjalankan tugas jurnalistik secara profesional.

“Tahun ini, PWM Jatim telah melaksanakan sertifikasi jurnalis bersama UKW MUJ, yang kemudian diikuti Bandung. Ini sangat bagus, karena ada standar kompetensi yang seragam bagi semua jurnalis media afiliasi Muhammadiyah,” pungkasnya. (roisuddin)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini