*)Oleh: Masro’in Assafani
Wakil Ketua PDM Lamongan
Mereka berprasangka yang tak berlogika, memberi gambaran kosong tentang keyakinan dalam kesyirikannya. Menyamakan Jin sebagai teman dekat Tuhan. Yang dengan Jin-jin mereka anggap bisa sebagai penolong.
Allah SWT berfirman
وَجَعَلُوْا لِلّٰهِ شُرَكَآءَ الْجِنَّ وَخَلَقَهُمْ وَخَرَقُوْا لَهٗ بَنِيْنَ وَبَنٰتٍۢ بِغَيْرِ عِلْمٍ ۗ سُبْحٰنَهٗ وَتَعٰلٰى عَمَّا يَصِفُوْنَ
“Dan mereka (orang-orang musyrik) menjadikan jin sekutu-sekutu Allah, padahal Dia yang menciptakannya (jin-jin itu), dan mereka berbohong (dengan mengatakan), Allah mempunyai anak laki-laki dan anak perempuan, tanpa (dasar) pengetahuan. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari sifat-sifat yang mereka gambarkan.”
(QS. Al-An’am 6: Ayat 100)
Kandungan Ayat ;
- Sekutu-sekutu Allah ; “”Dan mereka (orang-orang musyrik) menjadikan jin sekutu-sekutu Allah, padahal Dia yang menciptakannya (jin-jin itu), dan mereka berbohong (dengan mengatakan), Allah mempunyai anak laki-laki dan anak perempuan, tanpa (dasar) pengetahuan.
- Maha Suci Maha Tinggi Allah ; “Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari sifat-sifat yang mereka gambarkan.”
Ibrah yaitu pelajaran yang dapat di ambil ;
Sifat orang-orang musyrik ini harus kita jauhi. Orang-orang musyrik suka membuat gambaran-gambaran dusta, gambaran-gambaran kosong tentang Allah. Mereka beranggapan Allah mempunyai anak. Jin-jin mereka jadikan sesembahan (sekutu Allah). Mereka membuat cara guna pengutan kemusyrikannya.
Catatan
- Orang-orang musyrik tidaklah memiliki kekuatan, tipudayanya lemah.
- Tetaplah tidak memberi efek kemusyrikan mereka.
- Allah tetap Maha Suci Maha Tinggi, atas segala yang mereka sekutukan.
Do’a Tauhid
رَبِّ ٱجْعَلْ هَٰذَا ٱلْبَلَدَ ءَامِنًا وَٱجْنُبْنِى وَبَنِىَّ أَن نَّعْبُدَ ٱلْأَصْنَامَ
Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku agar tidak menyembah berhala-berhala. QS. Ibrahim/14; 35
Penjelasan:
Pada ayat ini Allah SWT. memerintahkan kepada Nabi Muhammad agar menyampaikan kepada umatnya kisah di waktu Nabi Ibrahim berdoa kepada Tuhannya agar doa itu menjadi iktibar dan pelajaran bagi orang Arab waktu itu, karena Ibrahim a.s. itu adalah cikal bakal dan asal keturunan mereka.
Doa itu ialah: “Ya Tuhan kami, jadikanlah negeri Makkah ini, negeri yang aman dan tenteram, negeri yang sentosa, terpelihara dari peperangan dan serangan musuh.”
Doa Nabi Ibrahim itu dikabulkan Tuhan, dan Dia telah menjadikan negeri Makkah dan sekitarnya menjadi tanah dan tempat yang aman bagi orang-orang yang berada di sana. Di negeri itu dilarang menumpahkan darah, menganiaya orang, membunuh binatang dan menebang tumbuh-tumbuhan yang berada di sana. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News