*)Oleh: As’ad Bukhari, S Sos, MA
Analis Intelektual Muhammadiyah Islam Berkemajuan
Kehidupan buruk dalam partai politik dan politik pemerintahan jangan sampai menular kepada kehidupan organisasi Islam termasuk Muhammadiyah. Langkah kontra produktif yang dilakukan oleh para elit penguasa dan pejabat pemerintahan itu, agar tidak mempengaruhi sekaligus membuat warga atau bahkan kader Muhammadiyah menjadi underbow ataupun sebagai pembela yang berlebihan.
Organisasi politik dengan organisasi masyarakat atau organisasi Islam maupun keagamaan tentu berbeda secara fundamental, meskipun dalam beberapa hal memiliki suatu hal yang identik tapi tetap tidak sama. Kehidupan politik pemerintahan itu pada umumnya selalu mengundang situasi prahara, bilamana kekuasaan menjadi alat kepentingan kelompok elit dan alat kekayaan jalan pintas. Karena dalam bernegara itu haruslah taat pada aturan konstitusi untuk dapat menciptakan ketertiban dan keteraturan hidup. Jangan sampai bernegara seolah merasa milik pribadi dan dinasti, yang akan melahirkan perlawanan dan disintergrasi bangsa nantinya.
Setiap kehidupan politik pemerintahan selalu membuat goyah beberapa orang Muhammadiyah yang memiliki amanah sebagai pimpinan struktural untuk membantu tanpa malu kekuasaan dengan identitas organisasi persyarikatan atau ortom-nya. Memisahkan antara kehidupan hak politik-nya dengan kehidupan berorganisasi Muhammadiyah atau ortomnya tak mampu dijalankan secara benar, karena di dalam hati dan pikirannya hanya terpatri kekuasaan, kekayaan dan kesenangan dalam menikmati fasilitas pemerintahan.
Kehilangan ruhul jihad dan ruhul ikhlas bermuhammadiyah itu benar nyata adanya kepada orang-orang Muhammadiyah tertentu yang suka berjalan di atas karet merah kekuasaan walaupun posisi-nya hanya sebatas kacung, pelayan, supporter atau hanya sekedar menikmatipnya. Orang Muhammadiyah begituan umumnya telah lama melupakan makna Muhammadiyah, sebab dia akan merasa cukup modal pengalaman kebanggaan untuk menutupinya dengan dalih telah lama berjuang bermuhammadiyah dari bawah.
Rasa kepedulian berorganisasi di Muhammadiyah menjadi salah arah kiblat, sebab selalu mengutamakan feedback keuntungan buah dari kekuasaan yang terlalu melekat sehingga lupa untuk dapat menjaring dan menyaring antara haq dengan bathil.
Peringatan darurat bagi warga Muhammadiyah itu juga ada, jika niat berorganisasi mulai melenceng dari khittah Muhammadiyah. Beberapa peringatan darurat itu antara lain ialah jangan gadaikan amanah jabatan struktural untuk kepentingan proyek kekuasaan, jangan jadikan AUM sebagai batu loncatan kepentingan pribadi, jangan menduakan Muhammadiyah dengan organisasi islam sejenisnya dengan alasan apapun, jangan menciptakan raja dinasti AUM, jangan berdalih merasa hebat bermuhammadiyah yang membuat rugi organisasi, jangan membenci pimpinan di setiap tingkat hanya karena punya masalah pribadi kepada orangnya, jangan menciptakan kegaduhan yang berlarut-larut kepanjangan di internal Muhammadiyah, jangan menjadi petugas partai di Muhammadiyah dengan memamerkan sejuta jasa politik, jangan rusak kehidupan berorganisasi Muhammadiyah akibat politik praktis, jangan hanya ribut koar-koar bermuhammadiyah bilamana tidak pernah mau berjuang secara langsung terlibat menghidupkan Muhammadiyah, jangan bermuhammadiyah dengan banyak rasa pemahaman agama yang memunculkan banyak varian, jangan pula mempartaikan organisasi Muhammadiyah.
Jangan pula mendinastikan amal usaha Muhammadiyah, jangan saling menghantam sesama Muhammadiyah bila masih sama-sama di jalan yang lurus, jangan saling fitnah bermuhammadiyah bila sama-sama saling menikmati telaga sumur Muhammadiyah, jangan memcampuradukkan sesuatu hal dengan Muhammadiyah, dan yang jelas jangan jadikan Muhammadiyah dan ortom sebagai langkah politis untuk membela sesuai hal yang salah apalagi kontra produktif. Itu semua termasuk peringatan darurat bagi warga Muhammadiyah, dan bahkan bisa lebih banyak lagi peringatan lainnya tergantung pada situasinya masing-masing.
Di dalam Al Qur’an saja yang merupakan pedoman suci, banyak ayat yang berisi tentang peringatan, ancaman, dan ujian kehidupan dalam keimanan. Sebuah peringatan yang datang nya dari Allah itu merupakan bentuk teguran yang paling dahsyat, sehingga peringatan yang datangnya dari manusia atau organisasi islam dan atau dari Muhammadiyah mestinya juga dapat dicerna dengan kesadaran sebaik-baiknya. Bukan berarti Muhammadiyah anti kekuasaan, anti pemerintahan, anti negara dan sebagainya. Hanya saja melainkan Muhammadiyah tidak bisa dalam sesuatu hal yang sifatnya mudhorot, mafsadat dan masalah.
Sebagai warga Muhammadiyah dan kader Muhammadiyah tentu harus menjunjung tinggi akhlak, adab, dan asupan spritual bukan sekedar asupan material, finansial dan transaksional semata hanya karena kepentingan untuk keuntungan. Bermuhammadiyahlah yang baik, dan baik-baik lah ketika bermuhammadiyah. Jangan sebaliknya dan jangan pula seenak jidatnya dengan dalih kehebatan super power apapun, bila telah salah jalan dan salah sikap maka kembali pada khittah nya.
Pentingnya pesan darurat kepada seluruh warga Muhammadiyah bila mana niat mulai salah, tujuan mulai belok, harapan mulai ngelantur, kepentingan mulai politis, gerakan mulai lemah, keagamaan mulai memudar, spritual mulai luntur, keikhlasan mulai perhitungan, keimanan mulai tergadaikan dan seterusnya yang akhirnya justru mulai semakin buruk. Ingat lah bahwa jangan mengikuti langkah-langkah setan, karena godaan setan itu amat sangat nyata. Itu merupakan kalam Allah dalam Al Qur’an tentang menjadi Islam yang kaffah secara totalitas dan jangan sampai mengikuti, manut, fomo, taqlid, membebek pada jalannya syaitan dalam hal bidang apapun termasuk berorganisasi maupun bernegara.
Jadilah warga Muhammadiyah yang istiqomah dalam hal apapun, jika memiliki khilaf maka cepatlah kembali kepada jalan lurus jalan Allah dan Rasul nya tertanam di persyarikatan Muhammadiyah. Mari jaga harkat, martabat dan derajat persyarikatan Muhammadiyah dari hiruk pikuk kehidupan ini. Serta selalu jaga marwah, izzah dan quwwah Muhammadiyah sebagai gerakan organisasi islam yang menjunjung tinggi syariat Islam tanpa mengesampingkannya dengan sesuatu hal lainnya.
Jadikan peringatan darurat bermuhammadiyah sebagai bentuk kesadaran, kebijaksanaan dan keikhlasan dalam menjalani dakwah bersama persyarikatan Muhammadiyah untuk membangun umat sekaligus membantu bangsa dalam kemajuan yang berkemaslahatan tentunya. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News