Surga Diraih dengan Tiket Perjuangan
Ali Efendi
UM Surabaya

*) Oleh: Ali Efendi, M Pd,
Sekretaris Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial PDM Lamongan

Peringatan HUT Ke-79 RI di penjuru Nusantara selama bulan Agustus terlihat semarak. Berbagai kegiatan digelar oleh berbagai lapisan masyarakat, di antaranya perlombaan permainan tradisional, pentas seni, karnaval, pengajian, dan sebagainya.

Euforia berbagai kelompok masyarakat tersebut bisa disebut sebagai manifestasi rasa syukur kepada Allah yang telah memberikan kemerdekaan Indonesia.

Kemerdekaan Indonesia bukan diberi gratis dan cuma-cuma oleh kolonialisme, tetapi diperoleh dengan perjuangan (jihad) yang sangat panjang selama 3,5 abad lebih, bermodal harta benda, jiwa raga, air mata, dan darah.

Para pejuang yang telah gugur di medan laga melawan penjajah, sesungguhnya sekarang masih hidup di sisi Allah, sebagaimana firman-Nya:

وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتًا ۚ بَلْ أَحْيَاءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ

“Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki.” (QS. Ali ‘Imran Ayat: 169).

Ternyata pahlawan masih hidup secara ruhiyah, spiritnya hidup sepanjang masa dan senantiasa dijadikan motivasi untuk terus berjuang, karena tiket untuk masuk surga dan bersanding di sisi Allah.

Salah satu tiketnya adalah berjuang (berjihad) dengan sunguh-sungguh di jalan Allah, sebagaimana dalam firman-Nya:

أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَعْلَمِ اللَّهُ الَّذِينَ جَاهَدُوا مِنْكُمْ وَيَعْلَمَ الصَّابِرِينَ

“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar” (QS. Ali Imran: 3).

Sebuah ayat yang diawali dengan kata tanya bahwa syarat masuk surga harus nyata telah berjuang dan bersifat sabar.

Maka, perjuangan yang dilakukan para pahlawan belum selesai. Sekarang menjadi tugas Islam di penjuru Nusantara untuk terus berjuang.

Tentu saja medan perjuangan dan musuh yang kita hadapi berbeda dengan pahlawan yang telah gugur.

Ada banyak medan yang menunggu kita untuk berlaga dan terlibat di dalamnya. Semisal, berjuang dalam bidang pendidikan untuk keluar dari kebodohan, berjuang dalam bidang ekonomi untuk mengentaskan kemiskinan, berjuang di bidang politik pemerintahan untuk memberantas perilaku korup dan nepotisme.

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini