Berjuang dalam bahasa Arab berasal dari kata jihad, yaitu isim mashdar asal kata jahada-yuja-hidu-jihadan-mujahadah.
Secara bahasa berarti “sungguh-sungguh”, sedangkan makna secara istilah adalah “berusaha sungguh-sungguh mencurahkan kekuatan dan kemampuan baik berupa perkataan maupun perbuatan”.
Dalam perspektif ilmu tasawuf, makna pengertian jihad berorientasi pada perjuangan batin, mengendalikan diri dan hawa nafsu yang selalu mengajak untuk melakukan kejahatan dengan cara mendekatkan diri kepada Tuhan.
Dengan istilah lain, berjuang melawan hawa nafsu (jihadun nafs) yang berada dalam diri manusia.
Berjuang dengan sungguh-sungguh bagi orang-orang yang beriman merupakan salah panggilan Allah, selain berhijrah.
Umat Islam di Indonesia harus ambil bagian untuk senantiasa konsisten dalam berjihad di bidangnya masing-masing sesuai profesi yang ditekuni dengan modal harta benda yang dimiliki dan jiwa raganya. Hal ini sesuai dengan firman Allah:
الَّذِينَ آمَنُوا وَهَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ أَعْظَمُ دَرَجَةً عِنْدَ اللَّهِ ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْفَائِزُونَ
“Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta, benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan” (QS. At-Taubah: 20).
Dengan modal harta benda yang dimiliki dan jiwa raga untuk berjihad (berjuang) di jalan Allah yang disertai niat hanya untuk Allah dan dilakukan dengan tulus ikhlas.
Maka, sesuai dengan janji Allah, kita akan memperoleh derajat yang mulia di sisi-Nya dan termasuk orang yang beruntung.
Jadi orang-orang yang ingin masuk surga harus mempunyai tiket, maka kita memiliki kesempatan untuk merebut tiket tersebut dengan cara berjuang (berjihad) di jalan Allah.
Caranya, libatkan di berbagai kegiatan positif yang membawa kemanfaatan bagi kehidupan sosial, ekonomi, politik, budaya, pendidikan, dan lainnya.
Di era kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang tidak terbendung saat ini, tugas dan perjuangan sebagai rakyat Indonesia semakin berat.
Maka, siapkan berjuang melawan kemalasan dalam diri masing-masing untuk bersemangat menjadi pelaku (pejuang) dengan bekal ilmu pengetahuan dan wawasan sehingga tetap survive di tengah arus perubahan global.
Selamat HUT Ke-79 RI, semoga momen tersebut mampu dijadikan wahana berjuang di jalan Allah untuk meraih tiket menuju surga-Nya. Amin. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News
Allah Tuhanku Muhammad nabiku muhamadiyah organisasiku